Drama HRS Saat Sidang, Kriminolog UI: Seolah-olah Dizalimi Biar Massa Marah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Habib Rizieq Shihab dinilai tengah berupaya membangun psikologi massa terkait sidang kasus kerumunan yang saat ini tengah ia hadapi.

Dalam rentetan proses sidang itu, HRS berupaya membangun citra seolah-olah dizalimi.

Demikian disampaikan krimininolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

“Ini strategi yang mungkin efektif memainkan psikologi massa,” ungkap Adrianus.

Dengan demikian, HRS bisa memancing emosi pada pendukung dan simpatisannya.

“Massa bisa semakin marah atas dimunculkannya persepsi bahwa HRS dizalimi melalui “drama” ini,” ulasnya.

“Ada juga kemungkinan, orang yang bukan pendukungnya ikut-ikut simpati,” sambung Adrianus.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan menggelar sidang kasus ini secara offline.

Majelis tidak ingin kehadiran Rizieq di ruang pengadilan menimbulkan kerumunan massa.

Perma Nomor 4 Tahun 2020 tentang Administrasi dan Persidangan Pidana Secara Elektronik menjadi landasan.

Rizieq dan kuasa hukum menolak sidang virtual atau online. Rizieq merasa diperlakukan tidak adil, lalu meninggalkan sidang.

Beberapa kali ia dan kuasa hukum meluapkan emosi.

Setelah beberapa kali “drama”, majelis hakim akhirnya mengambulkan keinginan Rizieq untuk hadir langsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Adrianus menyebut sidang offline akan lebih menguntungkan Rizieq secara taktis.

Kemungkinan massa akan berbondong ke pengadilan untuk memberikan dukungan.

“HRS sendiri bisa mengeluarkan kemampuannya sebagai orator. Karena pilihan ini sempat digagalkan hakim, maka situasi drama yang kemudian dieksploitasi,” ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan