FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sulsel angkat bicara terkait kesalahpahaman atas insiden pemukulan Pamen Pusdiklat Kopassus oleh kader MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Bandung Barat.
PP Sulsel melayangkan somasi terbuka terkait pemberitaan hoaks dari beberapa akun media sosial yang terus melakukan propaganda serta menyudutkan PP atas persoalan tersebut.
Zulkifli Thahir, Ketua OKK MPW Pemuda Pancasila Sulsel mengecam seluruh pemberitaan yang coba mengadu domba organisasi masyarakat terbesar di Indonesia itu dengan TNI terkhusus Korps Baret Merah KOPASSUS TNI AD atas dasar informasi hoaks yang terus menerus disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami sampaikan peringatan keras kepada seluruh pihak, tanpa kecuali. Agar segera menghentikan seluruh upaya adu domba antara Ormas PP dengan TNI dengan berita hoax yang berisi hasutan atau muatan provokasi dengan maksud-maksud terselubung. Karena, Ormas PP akan tetap teguh berdiri bersama TNI menjaga keutuhan NKRI," tegas Zulkifli kepada fajar.co.id di Makassar, Jumat (26/3/2021).
Ia menjelaskan, jika melihat sejarah kebelakang, PP adalah organisasi para militer yang didirikan oleh sesepuh TNI Jenderal Besar (purn) AH. Nasution 28 oktober tahun 1959 yang tujuannya bersama TNI terkhusus RPKAD mengimbangi kekuatan underbow PKI diantaranya Pemuda Rakyat, Gerwani, CGMI dll.
Fakta sejarah menjelaskan bagaimana hubungan keeratan antara PP dan TNI terkhusus Kopassus (RPKAD) yang secara bersama sama baik langsung maupun tidak langsung mengenyahkan PKI dan antek anteknya dari Indonesia.
"Jangan hanya gara gara nila setitik rusak susu sebelanga, hanya kesalahpahaman kecil kemudian dibesar besarkan untuk mengadu domba sesama anak bangsa," serunya.
Menurut Zulkifli, kader PP di Jawa Barat telah memohon maaf atas kesalah pahaman tersebut, dan pihaknya telah belajar dari perisitiwa ini bahwa hikmah yang bisa diambil adalah kembali mempeeerat hubungan PP dengan TNI khususnya Kopassus.
Sementara itu, Andi Arfan Sahabuddin, Ketua Badan Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila (BPPH PP) Sulsel meminta kepada pihak yang telah melakukan propaganda tersebut, agar segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Ormas PP dan TNI, mencabut dan menghapus seluruh pemberitaan yang tidak benar soal Ormas PP dan TNI.
Jika dalam jangka waktu 3 x 24 jam berita-berita tersebut masih tersebar, maka PP Sulsel tidak akan segan untuk mengambil langkah hukum yang tegas dan keras sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dan kepada mereka, yang terus bermain dengan isu ini dengan maksud untuk memecah belah bangsa Indonesia, ormas PP siap bertaruh darah untuk berjuang mempertahankan keutuhan NKRI.
"Kami juga meminta, kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan menyebarkan berita-berita yang tidak jelas terkait hal ini," pungkas Andi Arfan. (endra/fajar)