Kobarkan Optimisme, Amran Sulaiman Beberkan Gebrakannya Sebagai Mentan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian era Kabinet Kerja Jokowi-JK, Andi Amran Sulaiman turut bersuara terkait rencana impor beras yang selama ini meresahkan petani, apalagi saat memasuki masa panen raya.

Amran mengisahkan, pada masa jabatannya periode 2014-2019, dalam dua tahun pemerintah benar-benar tidak melakukan impor beras.

"2019 tidak ada impor beras, jagung dll. 2020 tidak ada impor. Mudah-mudahan tahun ini juga tidak. Karena berasnya sudah cukup, petani sudah masuk musim panen," ujarnya dalam dialog dan rapat kerja organisasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sulawesi Selatan di Hotel Claro Makassar, Jumat (26/3/2021).

Dulu Pak Harto, jelas Amran, diganjar penghargaan pada 10 November 1984 oleh FAO. Kala itu masih impor 400 ton beras. Pak Harto digelari bapak pangan dunia. Indonesia berhasil swasembada pangan. Yang dikatakan swasembada adalah impor hanya 10 persen.

"Sedangkan di masa jabatan saya sebagai Mentan tahun 2019, impor 0 persen. Penduduk Indonesia tahun 1984 adalah 136 juta. Sementara 2019 kemarin 260 juta penduduk. Artinya jumlah penduduknya 2 kali lipat dari zamannya Pak Harto yang digelari Bapak Pangan Dunia. Tapi di era saya 0 persen impor. Begitu caranya bekerja," serunya.

Tak hanya menyinggung soal beras, CEO Tiran Group itu juga membeberkan prestasinya menyetop impor jagung di masa jabatannya.

Menurutnya, jagung 3,4 juta ton diimpor setiap tahun selama 70 tahun terakhir. Saat ia duduk, dalam dua tahun ia membereskan karut marut itu. Hasilnya impor jagung disetop. Berubah jadi ekspor.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan