FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Tim Ahli Pengendalian Covid-19 Sulawesi Selatan, Prof Ridwan Amiruddin mengungkapkan trend penurunan kasus Covid-19 di Sulsel.
"Itu menunjukkan trend penurunan kasus yang bersifat semu," keterangan tertulis Ridwan kepada Fajar.co.id, Minggu (28/3/2021).
Hal ini dikatakan karena gejala jumlah kasus yang menurun berbanding lurus dengan menurunnnya pemeriksaan, sementara fluaktuasi positivity rate kasus terkonfirmasi masih lebar 8 persen sampai 20 persen.
Menurut Ketua Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) itu, secara spesifik, melihat trend Covid-19 di Sulsel, terjadi trend yang sangat baik dalam mitigasinya.
"Angka kasus aktif tersisa 2,3 persen, (nas. 8 persen). Angka kesembuhan terus bergeser membaik, terakhir sekitar 96,1 persen (nas. 86 persen), serta positivity rate sekitar 5,2 persen (nas. 9,7 persen)," tuturnya.
Kata Ridwan, secara nasional trend kasus berfluktuasi menurun dengan posisi jumlah total kasus sekitar 1 juta 5 ratus ribu. Angka positivity rate sekitar 9,7 persen dengan tambahan kasus harian sekitar 4 ribu 5 ratusan yang menyebar sebagian besar di pulau Jawa, Kalimantan dan Bali serta Papua.
Selain itu, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel itu mengimbau agar tetap menjalankan protokol kesehatan, karena paparan covid-19 masih terus berlangsung secara aktif terutama di pusat keramaian dan epicentrum penularan di setiap wilayah.
"Program selanjutnya adalah secara masif meningkatkan cakupanĀ vaksinasi hingga minimal 70 persen untuk pembentukan kekebalan kelompok secara artificial melalui imunisasi," jelasnya.
Labih lanjut, kata Ridwan, melihat animo masyarakat yang tinggi terhadap pemerimaan vaksin covid-19 yang tinggi, momentum ini perlu terus dijaga dengan kemudahan akses mendapatkan vaksin di layanan kesehatan atau di tempat yang telah di siapkan.Termasuk antisipasi terhadap dampak ikutan terhadap pemberian vaksin.
Petugas kesehatan harus terus memberikan informasi yang lebih komunikatif dengan pendekatan komunikasi berisiko, penguatan pelibatan masyarakat dalam pengendalian covid-19 harus terus ditingkatkan.
"Partisipasi aktif pelaku usaha dalan penegakan protokol kesehatan harus terus di dorong, sebagai bentuk sinergi penyelesaian pandemik covid-19 untuk memulihkan seluruh sektor bisnis, pendidikan dan yang lainnya," pungkasnya. (mg10/fajar)