FAJAR.CO.ID, JAKARTA- DPR RI mengkritik kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait dengan serangan terorisme di Mabes Polri dan Gereja Katedral Makassar.
Pasalnya, pelaku teroris di dua tempat itu masih berasal dari kaum milenial sudah terpapar paham radikal.
Karena itu, BNPT didesak agar program deradikalisasi lembaga di bawah pimpinan Boy Rafli itu juga menyasar kaum milenial.
Kritik itu disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Farah Puteri Nahlia dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
“Pendekatan seperti Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang melibatkan kaum pelajar digencarkan lagi dengan inovasi baru,” ucapnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga meminta BNPT untuk melibatkan semua pihak dalam program deradikalisasi di kalangan generasi milenial.
“Khususnya Perguruan Tinggi dan sekolah demi menyelamatkan komitmen kebangsaan di lingkungan generasi muda,” ujar Farah Puteri.
Ia menilai, di usia generasi muda yang terkadang masih labil baik dari sisi emosi maupun pendirian.
“Tentu program-program terkait deradikalisasi harus relevan dengan sasaran tersebut agar dapat diterima dengan optimal,” jelasnya.
Selain BNPT, lanjutnya, peran Kemenkominfo dalam menangkal terorisme di kalangan generasi muda juga sangat penting.
Menurut , terorisme bisa menular dari pengaruh konten-konten bermuatan intoleransi dan radikalisme di dunia maya.
Anak buah Zulkifli Hasan itu menyebutkan, Kemenkominfo harus mencegah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengarah pada hal-hal yang negatif.