Bahlil Ajak Politik Uang Pemilihan Ketua Umum Kadin, Zulkifli Gani Ottoh: Menghancurkan Integritas

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ajakan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahdalia yang berisi dugaan melakukan praktik politik uang dalam proses pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia, menuai respons Ketua Dewan Penasehat Kadin Sulsel, Zulkifli Gani Ottoh.

Menurutnya, ajakan Bahlil dalam proses pemilihan dengan praktik politik uang telah merusak integritas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu sendiri. "Ajakan Bahlil merusak, menghancurkan moral, dan integritas Kadin Indonesia sebagai induk organisasi pengusaha," beber Zulkifli Gani Ottoh, Jumat, (2/4/2021).

Bahlil, kata Zulkifli, tidak layak menjadi peminpin di tingkat mana pun."Dan harus mundur dari jabatan kenegaraannya sekarang," tegas Ketua Dewan Penasehat Kadin Sulsel ini.

Dia menambahkan, Bahlil sangat menyesatkan, merendahkan, dan merusak mental pengusaha daerah dengan mengajak menerima suap. "Bahlil tidak paham isi UU Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kadin.
Terutama menyangkut tugas pokok dan fungsi dibentuknya Kadin," urainya.

Menurut Zulkifli, Bahlil harus mempertanggungjawabkan statemennya dan meminta maaf kepada seluruh pengusaha di Indonesia.

Sebelumnya, Video Kepala BKPM Bahlil Lahdalia berdurasi 1 menit 3 detik yang berisi ajakan untuk melakukan praktik politik uang terkait proses pemilihan ketua umum Kadin Indonesia beredar luas dan membuat heboh lini masa twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun @Suka_Politik dengan mencantumkan narasi "Saat Kepala BKPM ngajari cara politik uang. Cocok barang ini". Dalam video itu, Bahlil menyebutkan, kedua calon Ketum Kadin yakni Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid merupakan konglomerat yang uangnya halal untuk diambil. (eds)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan