FAJAR.CO.ID -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksikan bakal menyetujui penggunaan vaksin Sinovac ke dalam daftar penggunaan darurat pada akhir April mendatang. Vaksin asal Tiongkok itu bakal tetap disetujui meskipun para ahli mengatakan bahwa data vaksin pada lansia masih kurang.
Dilansir dari Global Times, Minggu (4/4), pembuat vaksin Tiongkok Sinopharm dan Sinovac telah mempresentasikan data tentang vaksin Covid-19 mereka, yang menunjukkan tingkat kemanjuran, yang akan kompatibel dengan yang disyaratkan oleh standar WHO. Data kemanjuran menunjukkan angka sekitar 50 persen dan mendekati atau di atas 70 persen.
Strategi WHO Ketua Kelompok Penasihat Ahli (SAGE) Alejandro Cravioto mengatakan, untuk mengeluarkan rekomendasi pada akhir April, vaksin tersebut pertama-tama akan memerlukan daftar penggunaan darurat dari WHO atau dari apa yang dianggap badan tersebut sebagai otoritas regulasi yang ketat, sebelum para ahli SAGE dapat membuat rekomendasi tentang penggunaannya.
Produsen Tiongkok Sinopharm dan Sinovac telah mengajukan permohonan untuk dimasukkan ke dalam daftar penggunaan darurat WHO. WHO mengirim para ahli untuk menyelidiki bengkel produksi mereka di Beijing pada Februari.
Pakar Tiongkok menilai bahwa kurangnya data tentang kelompok lansia tidak akan menjadi masalah yang menghambat proses tersebut. Data yang diserahkan Sinopharm dan Sinovac ke WHO merupakan data dari uji klinis tahap III mereka. Dan tidak banyak relawan lansia yang berpartisipasi dalam uji coba fase III.