Menkes Lobi Tiongkok untuk 100 Juta Dosis Vaksin Sinovac, AstraZeneca Diembargo India

  • Bagikan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mencari solusi untuk menambah ketersediaan vaksin di tanah air. Ini menyusul embargo yang dilakukan oleh India terhadap vaksin AstraZeneca. Kini, Menkes melobi Sinovac asal Tiongkok untuk mendapat 100 juta dosis tambahan.

Beberapa negara Asia mencari sumber alternatif untuk inokulasi Covid-19 setelah pembatasan ekspor oleh produsen vaksin di India. Sebab India mengalami lonjakan kasus Covid-19 lagi yang membuat program vaksin global yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengalami embargo atau kekurangan pasokan.

Indonesia pun terkena dampaknya. Vaksin AstraZeneca tak bisa terdistribusi dengan baik. Karena itu Menkes memaparkan bagaimana stok vaksin yang sebenarnya saat ini.

Menkes Budi menjelaskan banyak negara Eropa dan beberapa negara Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini, dan beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brasil mengalami lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19. Akibatnya negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi tersebut mengalami lonjakan ketiga. Negara itu mengarahkan agar vaksinnya tak boleh keluar, hanya boleh dipakai di negara masing-masing.

“Untuk perubahan suplai AstraZeneca kami sudah antisipasi dengan cara menambah jumlah Sinovac. Karena sampai sekarang yang tidak pernah missed jadwal deliverynya justru dari Tiongkok. Dari Eropa dan India terbukti bergeser karena berbagai masalah politiknya masing-masing,” jelas Menkes Budi dalam rapat kerja DPR RI, Kamis (8/4).

Menkes melakukan lobi dengan Tiongkok untuk menambah sekitar 90-100 juta dosis tambahan. Hal itu sebagai antisipasi jika memang benar-benar 100 juta vaksin lain yakni 50 juta dosis vaksin dari AstraZeneca jadwalnya bergeser.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan