FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kemenristek segera dilebur dengan Kemendikbud. Di pengujung masa tugasnya sebagai Menristek, Bambang Brodjonegoro menyampaikan sejumlah pesan.
Di antaranya mendorong supaya usaha rintisan atau startup di Indonesia terus bermunculan. Baik itu di lingkungan pendidikan tinggi, lembaga penelitian, atau lainnya.
Bambang mengatakan ekosistem inovasi di Indonesia semakin kuat. Di antaranya melalui penguatan triple helix. Yaitu kolaborasi antara dunia penelitian, dunia usaha, dan pemerintah sebagai regulator.
“Untuk menunjang ekosistem lebih lengkap, para peneliti perlu terus mendorong lahirnya startup,” kata Menristek Bambang dalam sebuah webinar, Rabu (14/4).
Lebih spesifik lagi Bambang mengatakan startup yang harus didorong supaya terus bertumbuh adalah startup berbasis teknologi. Selain itu, dia mengatakan Indonesia masih butuh lebih banyak entrepreneur atau wirausahawan sehingga bisa membawa teknologi yang mereka kembangkan.
“Ini kunci Indonesia jadi negara maju,” jelasnya.
Jadi, ke depan orang kaya di Indonesia bukan lagi yang memiliki industri rokok. Atau juga bukan lagi yang memiliki tambang batu bara atau pemain impor dan ekspor. Tetapi pengusaha yang besar karena daya saing dan memanfaatkan teknologi. Bambang juga mengapresiasi geliat perguruan tinggi untuk menumbuhkan startup berbasis teknologi.
Salah satu perguruan tinggi yang baru saja meluncurkan startup berbasis teknologi adalah Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Melalui Pusat Inkubator dan Bisnis Kewirausahaan (PIBK), UMJ menghadirkan startup marketplace atau e-commerce bernama Xpooz.