FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali menerima kedatangan 6 juta bulk (bahan baku) vaksin dari Sinovac dari Tiongkok. Pengiriman ini bisa menutupi kekurangan stok vaksin di tanah air menyusul adanya embargo dari AstraZeneca. Sebab, India melaporkan lonjakan kasus secara drastis sehingga tak bisa mengirimkan vaksin AstraZeneca ke luar negeri, diprioritaskan untuk negaranya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pengiriman vaksin itu merupakan bagian dari pengiriman 160 juta bank vaksin yang diterima tahun ini. “Sudah kami terima total 59,5 bulk vaksin akan jadi dosis sekitar 47 juta dosis,” katanya secara virtual, Minggu (18/4).
Dengan begitu, kata Menkes Budi, vaksinasi di seluruh provinsi, kota dan kabupaten pada bulan April-Mei akan berjalan lancar. Sasarannya adalah memprioritaskan warga lansia.
“Saat Ramadan kemungkinan banyak prioritas diberi ke lansia sehingga senior-senior kita terlindungi. Dan saat jika dikunjungi keluarga nanti imunitasnya sudah baik,” kata dia.
“Tetap jaga prokes dan terus vaksinasi terutama lansia sampai Lebaran nanti,” katanya.
Menkes Budi mengatakan saat ini ada kenaikan lonjakan yang tinggi di negara-negara Eropa Asia khususnya Filipina, Papua Nugini, Amerika Selatan, Cile dan Brasil. Ia menegaskan kepala daerah agar terus menjalankan program vaksinasi. Sebab Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menegaskan vaksinasi tidak akan membatalkan puasa.
“Dan jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita tidak waspada. Kala usaha keras kita selama ini sia-sia jika lonjakan terjadi karena kita lupa kurang waspada,” tutupnya. (jpg/fajar)