FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu strategi untuk memulihkan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Sebab, pembangunan itu akan banyak mengundang investasi dan membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyampaikan setelah dimulainya pembangunan (groundbreaking) untuk ibu kota baru, akan terjadi penyerapan 100 ribu tenaga kerja pada tahun pertama pembangunan.
”IKN ini sebenarnya masuk salah satu untuk strategi pemulihan ekonomi kita menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Fadjroel seperti dilansir dari Antara, Kamis (22/4).
Menurut rencana induk (masterplan) yang disusun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), lanjut Fadjroel, pembangunan ibu kota baru akan menyerap lima juta tenaga kerja hingga 2045.
”Dengan IKN, investasi masuk, penciptaan lapangan kerja terjadi dan itu akan bisa menjadi salah satu simpul untuk mengatasi ekonomi Indonesia yang sedikit merosot di masa pandemi,” kata Fadjroel.
Mengenai anggaran pembangunan IKN, Fadjroel menyatakan, hanya satu persen dari total anggaran sekitar Rp 500 triliun yang berasal dari anggaran fiskal APBN. Sisa kebutuhan anggaran akan dipenuhi dengan berbagai alternatif sumber pembiayaan.
”Insya Allah mungkin menyerap cukup besar sekitar Rp 500 triliun, di mana hanya satu persen yang dari APBN. Selebihnya berasal dari berbagai sumber dengan berbagai metode pembiayaan,” terang Fadjroel.
Fadjroel mengatakan, pemerintah mengharapkan groundbreaking ibu kota baru bisa terealisasi pada 2021. Bahkan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menargetkan pada 17 Agustus 2024, upacara peringatan kemerdekaan RI bisa dilakukan di ibu kota baru.