FAJAR.CO.ID -- Pertengahan Maret lalu, masyarakat digegerkan dengan informasi ditemukannya mayat yang tersisa tulang-belulang di jalan Transad KM 8, arah TPA Manggar, Balikpapan Timur.
Informasi simpang siur mengenai korban merupakan orang hilang pada tanggal 1 Maret dan pelaku pembunuhan adalah seorang oknum TNI. Mayat tersebut adalah Rizki Rahmadhini alias Kiki (30).
Kuswanto (60), ayah korban, tak pernah menyangka anak kesayangannya, akan mengalami nasib yang sungguh tragis.
Rizki Rahmadhini tewas di tangan kekasihnya yang merupakan oknum anggota TNI, Praka MAM (32).
Praka MAM dan Rizki Rahmadhini sudah berencana untuk menikah. Keduanya sedang mengurus dokumen pernikahan.
Tiba-tiba saja, Praka MAM menghabisi Rizki Rahmadhini dengan cara dicekik. Mayatnya dibuang ke semak-semak dan baru ditemukan setelah 43 hari.
Mayat Rizki Rahmadhini ditemukan dalam kondisi mengenaskan, hanya tersisa tulang belulang.
Kuswanto menceritakan kepribadian anak kesayangannya, Rizki Rahmadhini.
Menurutnya, Rizki Rahmadhini yang akrab dipanggil Kiki merupakan gadis pendiam.
Mendekati hari hilangnya, Kiki menjadi lebih pendiam dan sering merenung.
Paman korban, Prawito (52) juga menyebutkan hal yang sama.
Prawito mengatakan bahwa keponakannya itu memang orang pendiam sejak kecil.
Tapi ia memastikan, wanita bertubuh mungil itu adalah sosok yang baik dan sabar. Itu sebabnya, Kiki menjadi keponakan kesayangannya.
“Ya betul anak itu pendiam. Aduh, makanya saya sangat kehilangan betul dengan keponakan saya itu,” ujar Prawito.
“Air mata saya sampai kering karena menangis terus saat tahu dia ditemukan, tapi sudah dalam kondisi seperti itu (tinggal tulang-belulang),” tambah Prawito.
Minta Pelaku Dihukum Mati
Mereka yang dekat dengan Kiki berharap agar hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya kepada pelaku Praka MAM.
Ia meminta agar pemeriksaan berjalan secara terbuka. Bahkan mereka dengan lantang menuntut pelaku dapat dihukum mati.
Pelaku pembunuhan Kiki merupakan oknum TNI dari satuan yang berada di kawasan Manggar dan sudah ditahan sejak 9 April 2021. (prokal/pojoksatu)
