Tumbuh 20 Persen

  • Bagikan

Sampai-sampai ekonomi Tiongkok saat itu berhenti total. Pertumbuhan ekonominya minus 6,6 persen tahun lalu. Rasanya itu penurunan ekonomi Tiongkok paling dalam di dunia.

Lalu cepat bangkit.

Tiga bulan terakhir tahun 2020 tumbuhnya sudah 19 persen. Itu sudah sangat menggemparkan. Maka pertumbuhan 18,13 persen tiga bulan pertama tahun ini sebenarnya tidak lagi terlalu mengejutkan. Bahkan ada yang menilai ”kok tidak lebih hebat dari triwulan terakhir tahun lalu”.

Lalu ada pengamat ekonomi yang memproyeksikan salah. Penurunan itu dikira tren yang akan terus terjadi.

Saya melihat lain: penurunan tipis di tiga bulan pertama 2021 semata-mata karena Imlek dan Cing Bing. Dua-duanya terjadi di triwulan pertama 2021.

Liburan panjang Imlek pasti membuat produktivitas turun. Di sekitar tahun baru Imlek itu sekitar 400 juta orang melakukan perjalanan mudik. Ditambah lagi liburan Cing Bing ketika sebagian besar orang melakukan kunjungan ke kubur orang tua.

Tapi memang tetap menarik dilihat apa yang akan terjadi tiga bulan berikut nanti. Yang jelas Tiongkok sendiri tahun ini sebenarnya hanya akan menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Maka kalau pertumbuhan yang terjadi tiga bulan terakhir masih berlanjut lagi betapa meroketnya ekonomi Tiongkok.

IMF sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok 8,4 persen di tahun 2021. Ramalan lembaga ekonomi dunia itu sudah jauh lebih baik dari kenyataan tahun lalu yang minus 6,6 persen.

Belum pernah terjadi dalam sejarah Tiongkok –sejak ekonomi dibuka tahun 1979– mengalami minus 6,6 persen. Bahkan sekadar minus pun belum pernah. Selalu meningkat dengan angka hampir rata-rata 9 persen.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan