PR Suporter

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR—Piala Menpora 2021 berjalan sukses dan lancar berkat komitmen bersama semua pihak dalam menjalankan protokol kesehatan selama turnamen ini berlangsung. Tapi menyambut Liga 1 dan 2 2021 yang direncanakan Juli, suporter masih punya PR alias pekerjaan rumah.

Sepanjang turnamen pramusim, suporter seperti halnya pemain dan ofisial klub memang sudah sangat patuh pada imbauan PSSI dan pemerintah. Sejak kick off 21 Maret lalu hingga partai final pada Minggu, 25 April malam, hampir tidak pernah terdengar adanya kerumunan suporter di sekitar stadion maupun kegiatan nonton bareng.

Hanya saja, usai final dan Persija juara, sejumlah pendukung Macan Kemayoran secara spontan tumpah ruah di sejumlah ruas jalan untuk merayakan sukses timnya menjadi kampiun. Pada saat bersamaan, beberapa penggemar Persib yang kecewa dengan kekalahan klub kesayangannya merusak kantor PT Persib Bandung.

Meski terjadi setelah Piala Menpora berakhir, dua peristiwa itu tetap sangat disayangkan. Apalagi, Head of Dept Suporter Development and Fan Engagement PSSI, Budiman Dalimunthe mengaku sudah sangat intens berkomunikasi dengan Ketua The Jak Mania, Diky Soemarno dan Ketua Viking Persib Club, Heru Djoko.

Dengan Liga 1 dan Liga 2 direncanakan digelar awal Juli, Budiman berharap konvoi dan kerumunan suporter yang dipicu euforia dan kekecewaan seperti yang terjadi di Jakarta dan Bandung pasca final Piala Menpora tidak terulang lagi. “Semoga ke depan tidak terjadi lagi," tegas Budiman dikutip dari situs Liga Indonesia Baru.

Dua kejadian ini perlu menjadi menjadi perhatian serius karena perang melawan Covid-19 di Indonesia belum berakhir. Dan kerumunan seperti ini bisa saja mengganggu proses perizinan liga. Makanya, Budiman menegaskan mereka akan lebih sering menjalin komunikasi dengan kelompok suporter masing-masing klub.

"Insya Allah kami akan lebih intens berkomunikasi dengan teman-teman suporter semua klub agar tidak hanya mengawal dan menjaga kondusivitas di kota-kota penyelenggara tetapi juga intens mencegah euforia dan aksi kecewa di kota asal (domisili) tim yang sedang bertanding," ujarnya.

Ketua Organizing Committee (OC) Piala Menpora 2021, Akhmad Hadian Lukita menegaskan, kepatuhan suporter untuk tidak datang dan berkerumun di sekitar stadion atau tempat-tempat lainnya merupakan bentuk dukungan luar biasa yang harus diapresiasi. Sikap patuh itu menurut dia punya andil besar dalam suksesnya penyelenggaraan turnamen.

Karena itu, jika suporter ingin menunjukkan dukungannya pada kompetisi mendatang, Akhmad Hadian Lukita mengatakan mereka harus bisa menahan diri dan merespons setiap hasil pertandingan secara wajar serta mematuhi protokol kesehatan. “Bagaimana pun ada keinginan besar yang butuh komitmen bersama semua pihak, yakni bergulirnya Liga 1 dan Liga 2,” kata Akhmad Hadian Lukita.

Ketua The Jak Mania, Diky Soemarno menjelaskan, mereka sejak awal sudah memberikan imbauan kepada semua anggota The Jak Mania agar mematuhi protokol kesehatan dan tidak berkonvoi ketika Persija juara. Akan tetapi, hal itu tetap terjadi. “Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan karena euforia juara yang ditunjukkan rekan-rekan The Jak Mania,” jelas Diky.

Senada, Ketua Viking, Heru Joko menyebut bahwa pihaknya melakukan imbauan dan ajakan mendukung Persib dari rumah jauh-jauh hari sebelum turnamen Piala Menpora 2021 digelar. “Semuanya patuh. Taat dengan ajakan kami. Kami meminta maaf karena ada oknum pendukung tim yang meluapkan kekecewaan dengan cara yang kurang pantas,” ujar Heru Joko.

Bukan hanya The Jak Mania dan Viking, kejadian ini jelas harus menjadi perhatian kelompok suporter klub lainnya di Indonesia. Sebagai elemen penting dari sepak bola Tanah Air, seluruh suporter harus menunjukkan tanggung jawab mereka dalam menjaga keberlangsungan kompetisi.

Terhentinya kompetisi tahu lalu harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang mencintai sepak bola Tanah Air. Kalau ingin melihat Liga 1 dan Liga 2 tetap bergulir, komitmen mengawal kompetisi dengan tetap patuh menjalankan protokol kesehatan adalah sebuah keniscayaan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Red Gank, Sadakati Sukma mengatakan, demi melihat kompetisi bergulir, mereka siap mematuhi semua imbauan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator liga. “Saya sejak awal selalu menyuarakan bahwa kami rela tidak datang ke stadion yang jelas kompetisi digulirkan,” tegas pentolan suporter PSM tersebut. (amr)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan