FAJAR.CO.ID, GOWA - Indonesia masih berduka. KRI Nanggala-402 tenggelam. 53 awak gugur dalam bertugas menjaga laut Ibu Pertiwi.
Dari 53 prajurit TNI AL yang gugur, satu orang di antaranya bernama Kopdar Kharisma Dwi Bintarani, pria berdarah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kopda Kharisma adalah anak dari pasangan Serma (Purn) Bahtiar Rusli AL dan ibunya Dewi, yang setia merawat Kharisma hingga sukses menjadi prajurit TNI AL.
Sayangnya, Kharisma justru dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dia dinyatakan gugur setelah bertugas di perairan menggunakan KRI Nanggala-402 dan hilang kontak di Selat Bali.
"Semoga diberi keihklasan, ketabahan yang diberi ujian teramat sangat dahsyat bagi keluarga kami," kata tante Kharisma, Nurhaena kepada wartawan, Rabu (28/4/2021).
Meski Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa 53 awak kapal selam telah gugur, ia tetap berharap akan ada keajaiban yang datang dari Yang Maha Kuasa. Senyum, Canda, dan Tawa Kharisma sangat dirindukan oleh sanak keluarga hingga kini.
"Kalau kita di keluarga manggilnya Bintar. Kami berharap ada keajaiban. Semoga Allah SWT menghendaki keponakan atau ananda kami, Kharisma Dwi Bintarani sehingga dia selamat," harap dia.
Saat ini, Polri mendirikan dua posko SAR membantu evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam. Hal itu sebagai salah satu bentuk sinergitas TNI-Polri dalam musibah tersebut.
“Ada 2 posko SAR Polri yang didirikan, pertama di Celukan Bawang Kabupaten Buleleng dan kedua Pelabuhan Banyuwangi, Jawa Timur,” kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis, Minggu (25/4).
Disebutkannya, sejak awal Polri terus mengerahkan kekuatan terbaik yang dimiliki untuk membantu evakuasi dari kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali.
“Polri mengerahkan segenap sumber daya yang dimiliki untuk membantu proses pencarian dan evakuasi KRI Nanggala-402,” ungkapnya.(Ishak/fajar)