FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pasca penanganan bencana yang berdampak relatif besar. Hal ini sebagaimana terjadi banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4) lalu.
Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kemensos, Syahabuddin menyampaikan, monitoring dan evaluasi dilakukan guna memantau pasca terjadinya bencana. Hal ini dilakukan di beberapa titik di wilayah NTT.
“Dalam hal ini BP3S melakukan Monev di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dibeberapa titik kabupaten Alor dan kabupaten Malaka,” kata Syahabuddin dalam keterangannya, Kamis (29/4).
Syahabuddin menuturkan, selain untuk mengevaluasi penanganan bencana, kegiatan monitoring, dan evaluasi juga untuk mengetahui apa yang menjadi masalah pasca bencana.
“Dalam monev ini kita akan menemukenali risiko sosial lain yang mungkin akan muncul setelah bencana, jadi kita bisa tau dan untuk penanganannya kita dapat merespon cepat,” ucap Syahabuddin.
Syahabuddin mengakui, pihaknya juga sudah membawa peneliti dan penyuluh sosial ke wilayah terdampak bencana. Nantinya, salam tim monev ini didalamnya sudah ada peneliti yang akan membantu untuk menggali lebih dalam permasalahan dan kebutuhan masyarakat terdampak bencana dan penyuluh sosial untuk layanan dukungan psikososial.
Dia memastikan, kehadiran penyuluh sosial sangat berguna untuk Layanan Dukungan Psikososial (LDP). Karena salah satu risiko sosial yang muncul setelah melakukan monev, sampai saat ini masyarakat masih merasa cemas dan bahkan trauma.