FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Nama KRI Nanggala-402 kini hanya tinggal sebuah nama. Hal ini menyayat hati seluruh rakyat Indonesia. 53 putra terbaik bangsa, dinyatakan gugur dalam misi menjaga laut Ibu Pertiwi ini.
Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia ikut berduka atas tragedi ini. Doa terbaik dicurahkan Yang Maha Kuasa, berharap 53 awak kapal ini ditempatkan di surga-Nya.
Sebelum senja menghilang, sebelum matahari terbenam di ufuk sebelah barat, komunitas para penyelam ini menggelar acara tabur bunga di sekitaran Anjungan Pantai Losari, Sabtu senja (1/5/2021).
Bunga yang ia siapkan, ditabur ke laut dan diiringi doa atas meninggalnya putra terbaik bangsa Indonesia ini. Masjid 99 Kubah juga menjadi saksi bisu, acara tabur bunga ini digelar atas peristiwa tersebut.
"Kita tabur bunga sebagai bentuk apresiasi terhadap awak kapal selam kita kasihan. Kita harap, apa yang kita lakukan bisa berdampak positif. Dalam arti, Allah memberikan ruang kepada awak kapal diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata salah satu anggota Persatuan Penyelam Seluruh Indonesia, Irwan Injte, di Anjungan Pantai Losari,
Komunitas penyelam ini ikut berduka atas tenggelamnya kapal perang itu. Apalagi aktifitas komunitas ini juga tak lepas dari dunia kelautan. Duka KRI Nanggala-402, adalah duka mereka juga.
"Iita ini semua komunitas penyelam. Ini adalah Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari elemen yang ada," tambah Irwan, usai menggelar tabur bunga di ikon wisata Kota Makassar ini.
Sampai dengan saat ini, TNI AL tetap berupaya mengevakuasi bangkai kapal selam, yang berada di kedalaman 838 meter di perairan laut utara Pulau Bali. Dua kapal milik SKK Migas dan Angkatan Laut China diperbantukan dalam misi evakuasi ini.
“Kami tetap upayakan evakuasi. Di lapangan masih ada kapal MV Swift Rescue dan KRI Rigel-933 serta kapal TNI AL lainnya. Mereka tetap memantau posisi KRI Nanggala,” ujar KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, Jumat (30/4/2021).
Menurutnya, posisi kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam sejak 21 April lalu tidak bergeser dari tempat semula ditemukan.
“Sampai saat ini posisi kapal selam tidak bergerak atau tetap. Kami juga sudah kerja sama dengan SKK Migas. Kapalnya memiliki kemampuan mengangkat beban di kedalaman laut 1.000 meter,” imbuhnya. (ishak/fajar)