Menipu Tesla

  • Bagikan

Tidak hanya itu. Tentu ia juga melakukan ini: menaruh sesuatu di pegangan kemudi. Agar terbaca –oleh komputer– seolah-olah ada tangan yang masih memegang kemudi.

Dengan dua cara itu, sistem komputer di Tesla tertipu. Seolah masih ada orang yang berada di kursi kemudi.

Saya pun melihat beberapa video yang dibuat khusus untuk membuktikan teori itu. Semua adegan diperagakan dalam video tersebut. Termasuk bagaimana pengemudi pindah pelan-pelan dari kursi kemudi ke kursi sebelah.

Tesla merah di video itu ternyata tetap bisa melaju tanpa ada orang di kursi kemudi. Maka ketika kecelakaan tersebut diselidiki ditemukanlah tidak ada orang di kursi kemudi. Sang dokter ditemukan terbakar di kursi sebelah. Sedang temannya, terbakar di kursi belakang.

Rupanya cara ”ngakali” komputer seperti itu banyak diketahui oleh para pemilik Tesla. Mereka begitu ingin tahu. Lalu mencobanya.

Tidak diketahui apakah sebelum memamerkan ke temannya itu sang dokter sudah pernah mencobanya. Atau baru kali itu.

Berarti autopilot di mobil tersebut sedang on. Setidaknya pada awalnya. Ini yang harus dijelaskan kembali oleh Elon Musk.

Argumen Tesla memang logis. Mereka pun memeragakannya di depan polisi yang menyelidiki kasus itu. Yakni, ketika dicoba, autopilot terbukti tidak bisa on kalau tidak ada pengemudi di kursi kemudi.

Kalau alasannya hanya itu maka langsung keterangan Elon Musk terbantahkan. Buktinya, sistem tersebut bisa ”ditipu”.

Atau sang dokter kurang hati-hati? Misalnya apakah dalam proses pindah tempat duduk tadi ia menyenggol layar komputer. Lalu ada mode yang tersentuh. Sehingga programnya berubah. Termasuk soal berubahnya kecepatan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan