Dua Waswas

  • Bagikan

Berarti untuk bisa positif masih memerlukan perjuangan dan doa. Ada dua syarat yang masih harus dipenuhi.

Pertama, tidak ada gelombang baru Covid-19. Apa yang terjadi di India belakangan ini sangat mencemaskan. Dalam sehari saja yang terkena Covid 400.000 orang. Yang meninggal dunia sehari sekitar 3.000 orang.

Itulah waswas yang pertama. Yakni was-was pada pengawasan bandara dan pelabuhan. Pengawasan di garis depan harus tidak bisa ditawar-tawar dan disogok-sogok.

Berita meninggalnya Gunawan Tjandra beredar sangat luas. Dari WA ke WA. Tanpa ada klarifikasi kebenaran penyebab sesungguhnya: kena Covid gelombang baru atau sakit jantung. Atau dua-duanya. Meninggalnya adik Djoko Tjandra –yang pernah lama jadi buron– itu disebutkan akibat varian baru Covid-19. Padahal Gunawan dikatakan sudah vaksinasi dua kali.

Putri almarhum AM Fatwa, Dian Islamiati, yang saya tulis di Disway dua hari lalu, juga terkena varian baru. Padahal enam bulan lalu dia sudah sembuh dari Covid. Belum diketahui varian yang mana. Dua hari terakhir WA saya sempat tidak dibalas. Saya pun sangat mengkhawatirkannyi. Barulah kemarin Dian membalas dengan WA pendek sekali. “Memburuk. Dipindah ke HCU. Saturasi tinggal 82,” tulisnyi.

Kalau saja kita berhasil terhindar dari gelombang baru Covid-19 harapan ekonomi bisa tumbuh akan terkabul.

Waswas yang kedua: apakah bank berani mulai mengucurkan kredit. Baik investasi maupun modal kerja. Sepanjang bank masih mementingkan bisnis dengan Bank Indonesia –dengan cara lebih memilih menggunakan likuiditas untuk membeli surat utang BI– maka waswas itu akan jadi kenyataan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan