Rentetan Ulah Jukir Liar Selama Ramadan, Polres Pelabuhan Tangkap 35 Orang

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Jukir liar masih banyak di Makassar. Umumnya, mereka adalah preman, yang menjadi juru parkir yang namanya tidak terdaftar di PD Parkir Makassar Raya alias ilegal.

Informasi yang dihimpun, rentetan aksi Jukir liar ini pun terjadi di mana-mana. Mulai dari memungut uang parkir di atas tarif normal, hingga melakukan aksi kekerasan terhadap pengendara.

Peristiwa itu sudah sering terjadi selama bulan suci Ramadan tahun ini. Yang pertama di sekitaran Pasar Sentral, Makassar.

Di sana, banyak Jukir liar tanpa identitas memungut uang parkir di atas tarif normal, yang seharusnya hanya Rp3 ribu untuk sepeda motor, dan Rp5 ribu untuk mobil.

Justru Jukir liar ini memungut uang parkir di atas tarif yang ditentukan. Mulai dari Rp10 ribu, Rp15 ribu, hingga Rp50 ribu rupiah. Semuanya tanpa karcis dan dianggap pungli.

Aksi mereka pun viral di media sosial hingga membuat PD Parkir Makassar Raya dan Polres Pelabuhan turun tangan. Dari hasil razia Jukir liar mulai tanggal 29 April hingga 1 Mei 2021, sebanyak 35 Jukir liar ditangkap.

35 Jukir liar itu terjaring di dia wilayah berbeda. Yakni di Pasar Sentra dan Pasar Butung, Makassar.

"Ada 35 Jukir liar yang kami tangkap. Mereka memanfatkan momen lebaran untuk meraup untung namun merugikan pemerintah," kata Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Makasar, Iptu Asfada.

Itu yang pertama. Kedua, Juru Parkir (Jukir) liar kembali berulah. Seorang pengendara mobil di Jalan Sunu, Kota Makassar jadi korban, Selasa dinihari (4/5/2021).

Lantaran jukir liar itu tak diberi uang parkir, jukir liat itu pun naik pitam hingga melempari mobil milik Sirua, 37 tahun menggunakan baru.

Beruntung, Sirua dan satu anaknya yang saat itu sedang bersama di dalam mobil tidak terluka atas aksi pelemparan itu. Tak sampai di situ, kawanan yang jukir liar pun datang hingga nyaris menyerang Sirua dan warga sekitar.

"Saya tidak kasih uang parkir karena tarifnya Rp10 ribu. Apalagi tanpa karcis. Tak berselang lama, dia pun lempari mobil saya dan memanggil sekitar 10 orang temannya," kata Sirua di lokasi kejadian tadi malam.

Setelah melempari mobil milik Sirua, kawanan jukir liar itu pun datang. Warga pun ikut terpancing hingga mengejar 10 jukir liar tersebut. Sayang, tak ada satu pun dari mereka yang ditangkap warga. Kasus ini masih dalami Polsek Tallo.

Ketiga, lelaki berinisial AK menjadi korban. Pemuda ini dipukul oleh jukir liar yang berinisial AP di Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu malam (8/5/2021).

AP tega menganiaya lantaran ia menerima uang parkir dari AK hanya Rp2 ribu saja. Padahal AP mematok tarif parkir Rp3 ribu dan hingga Rp5 ribu untuk kendaraan sepeda motor.

"Memang terjadi penganiayaan tadi malam. Jukir liar ini tak terima saat menerima uang parkir dari AK sebesar Rp2 ribu. Cekcok pun tak terelakkan hingga uang parkir naik jadi Rp5 ribu rupiah," kata Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Jefri, Sabtu (8/5/2021).

"Setelah kami lakukan penyelidikan, kami langsung menangkap pelaku tanpa perlawanan. Sementara si korban langsung dilakukan visum," tambah perwira polisi dua balok ini.

Saat ini pelaku AP yang merupakan jukir liar masih ditahan di Mapolsek Panakkukang, untuk diproses hukum lebih lanjut. Kasus ini juga masih didalami polisi.

Terpisah, Dirut PD Parkir Makassar Raya, Irhan Syah Gaffar telah menindaki sejumlah jukir liar yang masih menjamur di Makassar. Dia menyebut, jukir tersebut adalah preman yang memanfaatkan situasi.

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, agar jukir liar yang marak di kota Anging Mammiri ini bisa ditindaki, agar tidak meresahkan para pengendara. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan