FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Aktivis hak asasi manusia (HAM), Veronica Koman ikut berkomentar terkait peristiwa kemanusiaan yang terjadi antara Israel dan Palestina. Ia membandingkan peristiwa tersebut dengan peristiwa yang terjadi di Papua.
Ia menyebut para pendukung Palestina mampu mengerti mengerti alasan Hamas melakukan serangan balasan ke pihak Israel.
"Para pendukung Palestina mampu melihat alasan Hamas melakukan serangan balasan, serta propaganda yang diciptakan Israel seputar (teroris) Hamas," cuit Veronica pada akun Twitter miliknya, yang dilansir fajar.co.id, Senin (17/5/2021).
Veronica menyebut apa yang dilakukan Hamas sama dengan gerakan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua. OPM melakukan perlawanan karena ingin merdeka.
"Begitu juga dengan OPM. OPM menyerang ya karena ingin merdeka, dan propaganda Indonesia membuat mereka terlihat barbar dan sebagainya," lanjut Vero sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia pun menyebut nasib Hamas sedikit lebih baik ketimbang OPM, karena keterbatasan informasi.
"Masih mendingan nasib Hamas, karena meski Israel propagandain habis-habisan, tapi masih ada arus informasi yang bisa keluar sana sini. Nah Papua, bos, dikurung habis-habisan oleh Indonesia, informasi yang keluar dimonopoli," ujarnya.
Sebelumnya, dukungan terus mengalir dari Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dari agresi militer Israel. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina. Warga Palestina tersebut diusir secara paksa oleh pasukan Israel dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Jokowi menyinggung mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa. "Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel," ujar Jokowi dalam pernyataan resmi yang dikutip melalui akun twitternya, Senin (10/5).
Jokowi menegaskan posisi Indonesia yang akan terus mendukung warga Palestina. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Negara Republik Indonesia itu sebagai keberpihakan yang jelas. (Zaki/fajar)