FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Gencatan senjata telah dilakukan antara militer Israel dengan rakyat Palestina. Itu dilakukan pasca kedua kubu saling serang, hingga tak sedikit memakan banyak korban. Tak terkecuali anak-anak.
Pendukung Palestina di Indonesia prihatin. Khususnya bagi seorang ibu. Dalam seruan aksi di depan kantor DPRD Sulsel di Makassar siang tadi, satu orator perempuan bernama Hj Ratna Alwi mengaku sakit hati.
Puluhan anak-anak tewas dalam serangan yang dilakukan militer Israel selama 11 hari, sejak 10 Mei 2021 lalu. Wanita berserban ini pun mengecam negara Israel.
"Kami (wanita) yang paling sakit hati. Karena wanita yang bertaruh nyawa melahirkan seorang manusia, justru menjadi korban atas serangan tentara Zionis," teriak Ratna Alwi, dalam orasinya di depan kantor DPRD Sulsel, Jumat siang (21/5/2021).
Demi solidaritas dengan umat Muslim di sana, puluhan massa aksi yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa turun ke jalan, menyuarakan untuk membela Palestina dari penjajahan Israel.
Mereka mengibarkan bendera Palestina di jalan tersebut. Terik panas matahari tidak menghalangi aksi mereka, demi membela Palestina, yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa yang merupakan bangunan bersejarah umat Islam di dunia.
Saking marahnya atas ulah penjajah itu, mereka menyerukan untuk tidak lagi menggunakan produk Israel yang beredar di Indonesia. Hal itu diharapkan berdampak pada perekonomian zionis.
"Kami serukan untuk memboikot seluruh produk Israel di Indonesia. Karena mereka telah membunuh banyak nyawa saudara muslim kami di Palestina," teriak orator dengan suara lantang.
Koordinator aksi, Abdullah Mahir, mengatakan, seruan untuk membela Palestina itu juga menyediakan pengumpulan infaq atau sumbangan dari para warga atau pengguna jalan yang ada di sekitar lokasi aksi.
Kata dia, infaq tersebut ditargetkan terkumpul sebanyak Rp10 juta. Selang beberapa hari, saldo infaq justru bertambah dari salah satu dermawan di Makassar
"Target kami hanya Rp10 juta. Tapi alhamdulillah hari ini yang terkumpul Rp20 juta. Karena Forma di Sulsel menyumbang Rp10 juta," kata Mahir di lokasi.
Nantinya, seluruh infaq yang terkumpul itu akan dibelikan sejumlah barang yang dibutuhkan oleh para pengungsi di sana. Seperti perlengkapan hunian sementara, makanan, minuman, obat, dan lain sebagainya.
"Kami juga membutuhkan infaq untuk nafkah atau bantuan untuk saudara kita yang mengungsi, yang rumahnya rubuh atau berobat," tambahnya.
"Nanti kami akan aksi yang serupa lagi dua pekan ke depan. Aksi ini juga terus dilakukan hingga penjajah Israel menghentikan serangan ke Palestina," tegas Mahir usai berorasi. (ishak/fajar)