Makassar Terpilih Penerapan BRT dari Kemenhub, Padahal Sebelumnya Gagal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kota Makassar bersama empat daerah lainnya menjadi target penerapan Bus Rapid Transit (BRT) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kementerian Perhubungan diketahui menggandeng Jerman dalam hal ini Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) terkait implementasi proyek Sustainable Urban Transport Programme Indonesia (Sutri Nama) dan komponen Indonesian Bus Rapid Transit Corridor Development Project (Indobus) di Indonesia.

Meski sepenuhnya dibantu Pusat, penerapan moda transportasi massal di Kota Makassar akan menjadi tantangan besar. Apalagi penerapan BRT Kota Makassar bukan kali pertama dan sebelumnya telah gagal diterapkan akibat buruknya manajemen dan rendahnya peminat.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Mario Said mengakui hal tersebut. Menurutnya, penerapan harus dibicarakan secara matang, sehingga fungsinya benar-benar bisa dinikmati secara berkelanjutan.

"Kemarin-kemarin kan ada program serupa dan tidak berjalan secara baik, sehingga ini perlu dibicarakan. Jangan sampai ini turun, sama ji yang lalu, jadi dibicarakan detail supaya bisa dirasakan dan dinikmati, supaya bisa beralih masyarakat (meminati)," ujarnya, Jumat (21/5/2021).

Hingga saat ini visibility study oleh pihak Jerman masih dilakukan sejak dimulai pada Januari 2021. Rencana hal ini akan dilakukan hingga Desember akhir tahun.

Beberapa hasil yang sempat dibeberkan yaitu khusus Metropolitan Makassar akan mencakup koridor BRT sepanjang 28,1 Km, Stasiun BRT diproyeksi sebanyak 43 Unit, Rute 15 dan mobilitas penumpang mencakup 80.000 perjalanan perhari.

Sementara operasional nantinya dilaporkan tidak berbeda dari proyek BRT sebelumnya, operasional akan melibatkan seluruh wilayah Mamminasata sehingga perlu dibicarakan kembali bersama kepala-kepala daerah.

Dia cukup optimis penerapan BRT kali ini akan berbeda, asalkan dikaji serta dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota.

"Saya yakin masyarakat beralih ke situ kalau dianggap mempermudah, sehingga butuh perencanaan yang baik dengan terkoneksi ini semua moda yang ada," ujarnya. (ikbal/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan