Pada prinsipnya, Bhima mengaku tidak setuju tarif PPN dinaikkan untuk meningkatkan penerimaan negara. Menurutnya, masih banyak opsi lain untuk menaikkan penerimaan negara.
“Salah satunya lewat evaluasi belanja pajak khususnya yang diberikan ke korporasi, hingga pajak lebih besar terhadap harta kekayaan kelompok 20 persen pengeluaran paling atas. Kalau penyesuaian tarif PPN terlalu berisiko bagi seluruh sektor ekonomi,” pungkasnya. (fin/fajar)