FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menjuluki Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai 'Bapak Bansos'.
Pernyataan Hasto itu lantas dikomentari politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik dengan menyebut 'Madam Bansos' kepada PDIP.
Rachland menjelaskan soal program Bantuan Sosial (bansos) di zaman SBY yang merupakan instrumen penting dalam kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Saya senang Hasto sebut SBY 'Bapak Bansos'. Bagi SBY, Bansos itu instrumen bagi kesejahteraan sosial karena pasar tak sensitif dengan kemiskinan," kata Rachland di akun Twitternya @RachlandNashidik.
Tak sampai di situ, Rachland juga menyinggung penyimpangan bansos yang dilakukan oleh beberapa politikus PDIP. Ia menyebut, bansos bagi PDIP dipandang sebagai instrumen elektoral.
Salah satu politikus PDIP yang disebut Rachland adalah Juliari Batubara. Juliari tersandung korupsi bansos kasus Covid-19 saat menjabat sebagai Menteri Sosial.
Selain Juliari, Rachland juga menyinggung soal 'Madam bansos.' Ia tak menyebut siapa 'Madam bansos' yang dimaksud dalam cuitannya.
Sebagaimana tersebar di media sosial, julukan madam bansos merujuk pada salah satu petinggi PDIP.
"Bagi PDIP, Bansos justru instrumen elektoral. Tak percaya? Coba Hasto tanya Mensos Juliari atau, bila dicegah KPK, pada Madam Bansos," tulisnya.
Sebelumnya, Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate mengatakan pada pemilu 2009, SBY menggunakan politik bansos seperti yang dilakukan oleh mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.