FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Terpilihnya Nagita Slavina sebagai duta Pekan Olahraga Nasional (PON) sempat mendapat kritikan dari komika Arie Kriting.
Hal tersebut diungkapkan pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara di akun Twitternya @Arie_Kriting, Rabu (2/6/2021).
Awalnya, pria lulusan Institut TeknologI Nasional (ITN) Malang membahas soal polemik komisaris BUMN.
"Saatnya memupus harapanku menjadi komisaris. Gak apa-apa. Demi keberagaman dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diri ini rela. Bismillah," kata Arie.
Setelah itu, suami dari Indah Permatasari pun mengomentari penunjukaan Nagita Slavina sebagai Duta PON Papua XX.
"Seharusnya ada Perempuan Papua yang menjadi Duta PON XX Papua, sehingga appropriasi budaya semacam ini tidak terjadi," ungkap Arie Kriting.
Dia lantas membandingkan penunjukkan penyanyi dangdut Tiara Ramadhani sebagai Duta Asian Games 2018 lalu dengan istri Raffi Ahmad itu.
"Kalau alasannya adalah karena pengaruh yang besar dan luas di masyarakat, lalu kenapa untuk event sekelas Asian Games 2018 bisa seperti ini.
Ini adalah cara kita bersikap dan menghormati identitas dan eksistensi sesama anak bangsa," jelasnya.
Terakhir, Arie menegaskan harusnya perempuan Papua lah yang layak menjadi duta PON Papua mendatang.
"Nanti ada pembelaan, “media salah kutip, Nagita dan Raffi cuma Ikon PON XX Papua.”
Duta PON Papua Kaka Boaz Solossa.Mungkin betul, tapi tetap tidak menghindarkan kejadian Cultural Appropriation itu. Pada akhirnya yang menjadi wajah PON Papua, bukan wajah Perempuan Papua," pungkasnya. (msn/fajar)