FAJAR.CO.ID – Seorang jurnalis bernama Louise Fischer, membuat heboh lantaran dirinya melakukan siaran langsung sambil berhubungan badan dengan narasumbernya.
Diketahui, Louise Fischer merupakan seorang jurnalis dari Radio4 Denmark.
Dalam liputan langsungnya itu, ia terdengar mendesah saat dia msedang melakukan wawancara.
Louise Fischer meliput pembukaan kembali sebuah klub malam bernama ‘swinger’, yang mana pesertanya saling tukar pasangan.
Klub tersebut dibuka kembali setelah sempat ditutup akibat pandemi virus korona atau covid-19.
Fischer mengaku pertemuan intim dengan pria yang jadi narasumbernya itu tidak direncanakan.
Kisah ini pertama kali ditayangkan pada bulan Maret dan rekaman audio dari siaran langsung itu telah di-posting di media sosial dan sejak itu menjadi viral.
Fischer mengatakan kepada media Jerman, Bild, bahwa pekerjaan reportase itu telah menerima tinjauan yang beragam.
“Sebagian besar dari mereka sangat positif, mereka pikir itu berani dan keren. Yang lain berpikir bahwa saya telah melewati batas dalam jurnalisme,” katanya, yang dilansir Senin (31/5/2021).
“Saya tidak punya pacar, itu pasti membuatnya jauh lebih mudah. Ibu saya menganggapnya lucu dan tertawa, Ayah saya menganggapnya sangat keren,” paparnya.
“Saya menikmatinya,” imbuh jurnalis muda tersebut.
“Meskipun itu bukan seks terbaik dalam hidup saya. Tapi pria di kelab ini sangat sopan dan sangat perhatian. Saya merasa seperti seorang dewi. Mereka membuat Anda merasa sangat istimewa,” paparnya.
“Bagi saya, ini sangat wajar. Ini adalah bagian dari tugas saya untuk memberikan wawasan tentang dunia yang tidak dapat diakses semua orang.”
Dia mengatakan tindakan itu melonggarkan para tamu yang awalnya enggan diwawancarai.
Direktur program yang dikerjakan Fischer di Radio4, Tina Kragelund, memujinya karena “bereksperimen” dan “melakukan jurnalisme secara berbeda”.
Stasiun itu dengan bangga membagikan rekaman audio itu di Twitter dengan tulisan berbunyi: “Radio4 hadir ketika kelab swinger harus dibuka kembali. Peringatan: Panas dan basah bagi reporter kami dan para tamu.”
Beberapa pendengar radio tidak terkesan dan justru mengecamnya.
“Itu hanya alasan untuk sebuah blow-up. Itu sama sekali tidak perlu,” tulis seorang pendengar radio tersebut.
Yang lain mengatakan bahwa Fischer bisa lolos hanya karena dia seorang perempuan.
“Seandainya seorang pria berhubungan seks di radio, dia mungkin akan membuat seluruh negeri menentangnya.”
Fischer mengatakan dia akan mempertimbangkan laporan serupa dengan format video, tetapi tidak akan terlibat secara pribadi karena akan melebihi “batas pribadinya”. (sindo/fajar)