FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PKB di Komisi VI DPR RI, Nasim Khan meminta semua kementerian yang menjadi mitra komisi VI DPR RI bisa memprioritaskan program-programnya untuk kepentingan rakyat kecil. Tak terkecuali para ulama dan kalangan pesantren.
Pasalnya, kata Nasim Khan, apabila program pemerintah difokuskan kepada masyarakat miskin dan rentan, maka roda perekonomian dan stabilitas akan terjaga, apalagi, saat ini, rakyat kecil sedang dalam kondisi terpuruk karena hantaman Covid-19.
Sementara untuk pesantren, kontribusinya sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dan hidup ditengah-tengah masyarakat telah terbukti sangat berperan aktif membantu bangsa dan negara dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Terlebih, dalam sejarahnya, para ulama dan santri memiliki peran yang sangat besar dalam berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta menjaga NKRI.
Sebagai partai politik yang berideologi nasionalis religius di Indonesia, yang didirikan oleh para kiai dari Nahdatul Ulama (NU) atas usulan dari warga NU di seluruh pelosok Indonesia, PKB, lanjut Nasim akan selalu memperjuangkan nasib rakyat dan kalangan santri yang berjumlah lebih dari 15 Juta dan pondok pesantren yang berjumlah kurang lebih tiga puluh lima ribu pesantren yang tersebar diseluruh Indonesia.
“Kalau dulu Soekarno punya jas merah, kami para ulama, santri punya jas hijau Pak Menteri (Erick Thohir), jangan lupakan jasa dan peran besar ulama, masyayikh dan santri. Mereka terbukti telah memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia, itu tidak bisa dibohongi, oleh sebab itu, program kementerian BUMN dan seluruh kementeriannya Pak Jokowi, khususnya (kementerian) di komisi VI ini harus memprioritaskan untuk kepentingan rakyat dan para ulama, masyayikh dan santri,” kata Nasim Khan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir saat rapat kerja terkait Pembahasan RKP K/L dan RKA K/L tahun anggaran 2022 di Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6).