FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Nagita Slavina ditunjuk oleh PB PON sebagai ikon PON Papua untuk menyosialisasikan penyelenggaraan olahraga multicabang itu ke masyarakat.
Belakangan penunjukan pasangan selebriti papan atas itu menuai protes publik karena dinilai tidak merepresentasikan perempuan Papua dalam mempromosikan ajang tersebut.
Salah satu sorotan tajam itu datang dari komika dan aktor Arie Kriting. Sejak awal Arie Kriting merasa ada yang janggal dengan penunjukan Nagita sebagai ikon PON.
Dikutip dari keterangannya di Instagram, Jumat (4/6/2021), Arie mengatakan penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya cultural appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua.
"Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," ujar Arie Kriting.
Menurutnya Pekan Olahraga Nasional, memang event nasional tapi harus dipahami bahwa tuan rumahnya adalah Papua. Tuan Rumah, berarti yang datang adalah tamu.
"Asian Games juga event semua negara Asia. Tapi ketika Indonesia yang menjadi Tuan Rumah, maka negara lain yang datang menjadi tamu. Kan tidak mungkin pas Asian Games kemarin kita tunjuk artis dari Jepang, Korea Utara atau artis dari Bangladesh sebagai ikon," cetusnya.
Arie Kriting kemudian mengusulkan penyanyi jebolan Indonesian Idol asal Papua, Nowela untuk menjadi Duta PON Papua.
Dengan tegas, Arie Kriting akan tetap menyuarakan aspirasinya itu sampai salah satu di antara perempuan Papua ini diberi tempat untuk menjadi representasi budaya mereka.