Pasca Pemukulan, Warga dan PDAM Makassar Saling Lapor ke Polisi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pegawai PDAM Makassar terhadap warga Kompleks PDAM Makassar, berujung pada saling lapor melapor ke polisi.

Hal itu terjadi pasca beredarnya sebuah rekaman video yang memperlihatkan pegawai PDAM memukul warga yang emosi, lantaran akses perumahan miliknya kerap dilalui oleh truk untuk proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) dekat rumahnya, yang hanya sampai pukul 18.00 WITA saja.

Kabag Humas PDAM Makassar, Anugrah Alkauzar, mengatakan, pihaknya juga melaporkan kejadian ini ke polisi, karena merasa tak terima setelah salah satu direkturnya dihina oleh warga yang telanjur emosi karena masalah tersebut.

"Kami sudah melapor ke polisi. Persoalan pemukulan itu terjadi karena ada karyawan yang tersinggung karena warga di lokasi memancing emosi, bahwa salah satu direksi kami disinggung-singgung," katanya, Sabtu (5/6/2021).

Dia membenarkan, bahwa beberapa hari sebelumnya, ada truk pengangkut pasir yang melintas di pemukiman warga di atas pukul 18.00 WITA, dan menggangu waktu istirahat mereka.

Warga kompleks PDAM Makassar pun kesal dan muak. Hingga pada Rabu (2/6/2021), mereka mengamuk kepada pekerja proyek RTH yang juga merupakan bagian dari PDAM Makassar.

Menurut Anugrah, truk tersebut bukanlah milik proyek RTH, melainkan milik Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar yang saat itu sang sopir mencari kantor Damkar. Namun justru masuk ke pemukiman warga.

"Truk pengangkut pasir (milik Damkar) bertanya ke salah satu pengamanan kami di PDAM. Lalu diarahkan ke dalam, tapi justru sampai ke perumahan warga. Jadi pengamanan kami menyusul dan ada penolakan warga," jelasnya.

Kesalahpahaman itu pun berujung pada aksi pemukulan yang dilakukan oleh petugas PDAM Makassar terhadap dua orang warga, bernama Akbar dan Mustajab.

Anugrah pun mengakui yang melakukan pemukulan itu adalah petugasnya. Hanya saja itu dilakukan secara spontanitas lantaran salah satu direksinya yang dicela oleh warga. Pihaknya pun juga melapor ke polisi.

"Itu spontan jadi kita tdk bisa bendung. Intinya warga salah paham. Mobil milik Damkar. Bukan proyek RTH," tandasnya kepada jurnalis Fajar.co.id.

Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan warga kompleks PDAM Makassar, bernama Akbar dan satu orang keluarganya bernama Mustajab (49), dianiaya oleh pegawai perusahaan plat merah itu.

Hingga berselang beberapa detik, datang seorang pria berseragam yang ia sebut diduga sebagai oknum petugas PDAM Makassar, memukul dirinya menggunakan tangan kosong.

Hingga akhirnya, Akbar sempat terdorong ke belakang dan nyaris terjatuh di atas pot bunga milik warga setempat. Aparat keamanan yang ada di lokasi pun tak mampu lagi meredam situasi tersebut.

Akbar mengatakan, peristiwa penganiayaan itu membuat kantung mata sebelah kanannya membiru dan bola mata warna putihnya timbul bercak merah.

"Ada beberapa orang yang menganiaya saya. Dari pihak pegawai PDAM. Saya tandai dengan pakaiannya. Ada juga berpakaian preman dua atau tiga orang itu," kata Akbar saat ditemui. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan