FAJAR.CO.ID, BONE -- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Andi Rukma Nurdin Karumpa angkat bicara soal mahar Rp100 juta untuk Muskab Kadin Bone.
Menurutnya, ini hal biasa di Kadin. Kadin Indonesia biaya pendaftarannya Rp2 miliar, Kadin Provinsi kadang Rp500 juta. Sebenarnya tujuannya agar Ketua Kadin yang terpilih punya kemampuan dalam sistem manajerial. Punya kemampuan dalam segi finansial dalam mengelola organisasi.
"Namun, tidak menutup juga akses saudara-saudara kita yang lain, yang memenuhi syarat," katanya Rabu (9/6/2021).
Kata dia, urusan finansial perlu diperhatikan. Bagaimana mau muskab kalau tidak ada dananya. Bagaimana panitia membuat event kalau tidak punya dana, maka dibuatlah seperti itu supaya yang lain betul-betul serius.
Namun, kalau melihat itu penegasan Kadin Sulsel tidak memungut mahar harus ditaati. "Tetapi kalau ada yang menyumbang silakan. Monggo. Jangan juga ditolak. Bagaimana acara mau jalan kalau tidak ada dana. Apalagi kan ini pengusaha Bos," sebutnya.
Meski tidak semua menyumbang Sekjend BPP Gapensi itu menjelaskan, tidak menjadi syarat dari steering committe untuk menggugurkan. "Yang pasti menyumbang jangan bunyi. Menyumbang, menyumbang aja kali. Apalagi jangan memarkan," sebutnya.
Dia berpesan, untuk para kandidat agar dalam setiap Muskab tidak boleh menutup akses dari pada siapa saja pelaku usaha yang ada dari daerah itu. Tapi tentu harus benar-benar sesuai ketentuan yang diatur dalam AD/ART.
Lalu, berkompetisi boleh, harus bertanding untuk bersanding, siapapun yang menang harus merangkul yang kalah, dalam rangka membangun sama-sama kadin di daerah.