3. Tri Rismaharini
Sosok yang satu ini sudah cukup dikenal saat menjadi Walikota Surabaya. 10 tahun di bawah kepemimpinannya, Risma berhasil ‘menyulap’ Surabaya menjadi penuh kemajuan dan keindahannya.
Di bawah Risma pula, Kota Surabaya tak pernah absen dari penghargaan nasional maupun internasional.
Itu berkat kerja kerasnya memoles Kota Pahlawan yang panas menjadi teduh dan rindang dengan tata kota, puluhan taman, serta fasilitas umum ramah publik lainnya.
Risma juga dinilai berhasil dalam pengelolaan sampah di Kota Surabaya.
Pun demikian soal banjir. Sejumlah kawasan yang dulunya menjadi langganan banjir, berkurang drastis berkat tangan dinginnya.
Kader PDIP ini juga pernah dinobatkan sebagai satu dari tiga Walikota terbaik di dunia versi World Mayor dari The City Mayors Foundation pada 2015.
Sebagi second runner-up, Tri Rismaharini mendapat The World Mayor Commendation for Services to the City of Surabaya, Indonesia.
Namun, karis Risma tidak diawali sebagai politisi. Ia adalah murni seorang birokrat dan memulai dari bawah.
Dari Kasi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000), Kasi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya (2001-2002, Kepala Cabang Dinas Pertamanan (16 Januari 2002-2 September 2002).
Selanjutnya Kabag Bina Pembangunan (2002-2005) sampai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (1 Juni 2005-25 November 2005).
Ia lalu didapuk sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005-2008).
Sebelum terpilih sebagai wanita pertama yang memimpin Surabaya, Risma menduduki jabatan sebagai Kepala Bappeko Surabaya (2008-2010).