FAJAR.CO.ID, MAROS -- Seorang penumpang transit rute Denpasar- Makassar- Manado, Helmut Hontong (58) meninggal dunia di atas pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT -0740, Rabu 9 Juni.
Informasi yang dihimpun Fajar.co.id menyebutkan jika pria yang merupakan Wakil Bupati Sangihe ini meninggal dunia sekitar pukul 16.22 Wita saat pesawat yang ditumpangi sedang transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros.
Kapolsek Bandara, Iptu Asep Widianto saat dikonfirmasi membenarkan hal itu.
Dia mengatakan jenazah almarhum rencananya akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Manado besok.
"Rencana almarhum, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe ini akan dipulangkan ke Manado besok (hari ini,red), Kamis, 10 Juni menggunakan penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan JT-778," katanya.
Dia juga mengatakan dari informasi salah seorang ajudan yang mendampingi almarhum, saat berangkat dari Denpasar, kondisinya sehat dan tak ada gejala.
"Jadi almarhum ini kan berangkat dari Denpasar menuju Manado tapi transit dulu di Makassar. Nah saat meninggalkam Denpasar katanya kondisinya baik-baik saja," jelasnya.
Namun kata dia, saat sudah berada di atas pesawat, tiba-tiba almarhum tidak sadarkan diri.
"Saat di pesawat almarhum tidak sadarkan diri. Kemudian batuk, mengeluarkan darah dari hidung dan mulut," katanya.
Dia mengatakan kronologisnya bermula saat Staf Operasi Lion Group menerima informasi sekitar pukul 15.57 wita melalui pesan Whats App Group bahwa di Flight JT-0740 tujuan Denpasar-Transit Makassar-Manado meminta ambulans dan petugas medis Kantir Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Sultan Hasanuddin.
Kemudian sekitar pukul 16.08 Wita, Pesawat tersebut mendara di Bandara Shiam selanjutnya menuju proses parkir Apron R 22.
"Sekitar pukul 16.15 Wita, Petugas KKP menuju ke pesawat untuk melakukan pemeriksaan medis ke penumpang yang sudah tidak sadarkan diri," katanya.
Usai diperiksa dokter KKP, sekitar pukul 16.20 Wita, kata dia, penumpang tersebut dinyatakan telah meninggal dunia dalam penerbangan dari Denpasar ke Makassar.
Dimana,sebelumnya penumpang dinyatakan henti napas dan jantung oleh salah seorang dokter yang merupakan penumpang pesawat yang sama dan dilakukan penanganan Resultasi jantung Paru ( RJP ),dan pemberian oksigen sejak pukul 15.24 di atas pesawat.
"Sekitar Pukul 16.30 Wita, penumpang turunkan dari pesawat, kemudian di jemput menggunakan ambulans KKP,"pungkasnya.(rin/fajar)