FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian gelar profesor untuk Presiden Kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri terus menjadi perbincangan publik.
Sejumlah pihak menyebut pemberian gelar tersebut justru cenderung berbau politik.
Hal tersebut tutut dikomentari Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan.
Pria yang akrab disapa Gus Umar ini menyebut pemberian gelar profesor tidak perlu ada embel-embel penghormatan.
"Demi apa coba pemberian gelar profesor pakai embel-embel penghormatan pula," tulis Gus Umar di akun Twitter miliknya, Jumat (11/6/2021)
Ia pun menambahkan jika memang Ketua Umum PDIP itu memiliki prestasi yang hebat kepada ia dapat kalah pada dua kali gelaran Pilpres.
"Kalau memang punya prestasi hebat kenapa kalah dua kali di Pilpres?" sambungnya.
Senada dengan itu, Analis kebijakan publik, Said Didu juga ikut mengomentari pemberian gelar tersebut.
Said Didu menyebut gelar profesor merupakan gelar untuk guru besar, yang artinya ia telah mengajar sebelumnya.
"Professor adalah gelar GURU besar bagi dosen artinya pengajar. Kalau gelar professor tapi ga pernah ngajar itu gelar apa ya?," tulisnya. (zaki/fajar)