Dicap Narsis, Prof Megawati: Saya Sudah Kenyang Dipuji!

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Megawati Soekarnoputri menerima gelar profesor kehormatan (guru besar tidak tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan RI, Sentul, Bogor, Jumat (11/6/2021) siang.

Jurnal akademik karya Presiden ke-5 RI itu sebagai syarat penerimaan gelar tersebar di media sosial. Dalam jurnal tersebut, Megawati mengklaim bahwa selama menjabat sebagai presiden, dia berhasil mengantar Indonesia melewati era krisis multidimensi pada rentang 2001-2004.

Diantaranya sukses membawa Indonesia melewati krisis di bidang ekonomi, politik, sosial, lingkungan, dan militer.

Tak sedikit publik memberi stempel narsis kepada Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional tersebut. Adapula yang menyebutnya tidak etis menggunakan tulisan ilmiah untuk 'memuji-muji' pencapaian diri sendiri.

Megawati dalam orasi ilmiah di Aula Merah Putih Kampus Unhan menjawab kritikan tersebut. Ia bangga dan bersyukur pernah menjadi presiden dan juga sudah pernah menjadi anak presiden. Penekanan yang ia katakan adalah, Megawati sejak bayi sudah dipuja puji banyak orang.

"Ada yang bilang saya mau memuji-memuji diri, saya mau sok-sokan, lah saya sudah kenyang. Jadi presiden sudah, anak presiden sudah, alhamdulillah," tegas Ketua Umum PDI Perjuangan itu.

Sebagai putri dari Presiden pertama RI Sukarno, Megawati mengaku telah mendapatkan perlakuan khusus dari negara sejak belia. Sehingga ia tak lagi silau dengan yang pujian dan sanjungan.

"Dari bayi saya sudah dijaga (negara) lho," imbuhnya.

Pemberian gelar untuk Megawati ditetapkan lewat Keputusan Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim Nomor 332371/mpk.a/kp.05.00/2021.

Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian menjelaskan alasan mengapa Megawati layak menyandang gelar profesor kehormatan.

Katanya, semua tak terlepas dari kepemimpinan Megawati saat menjabat presiden Indonesia 2001-2004 lalu. Megawati dianggap berhasil mengatasi konflik dan krisis multi dimensi di era pemerintahannya.

"Unhan RI mencatat keberhasilan Megawati saat di pemerintahan dalam menuntaskan konflik sosial seperti penyelesaian konflik Ambon, penyelesaian konflik Poso, pemulihan pariwisata pasca bom Bali, dan penanganan permasalahan TKI di Malaysia," kata Amarulla. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan