Kawal Pancasila Sebagai Ideologi Negara

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Meski sejumlah oknum dan kelompok tertentu terus merongrong Pancasila sebagai ideologi negara, namun kecintaan ormas juga makin kuat pada fondasi negara tersebut. Di antaranya komitmen yang telah diikrarkan Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua NU Makassar, Dr KH Kaswad Sartono mengutarakan bahwa Pancasila diajarkan di seluruh pesantren NU, dihafalkan menggunakan bahasa Arab. Bahkan sejak awal dan sebelum proklamasi didengungkan, NU menerima Pancasila sebagai dasar NKRI.

"Dalam NU, negara bagian dari Islam. Cinta tanah air itu sebagian dari iman. Kalau ada orang yang tidak cinta tanah airnya itu keimanannya belum sempurna," kata Kaswad dalam Dialog Publik Pancasila Tak Lekang oleh Waktu yang diselenggarakan PDIP Sulsel, di Upnormal, sore tadi.

Ia memaparkan, dalam kehidupan berbangsa, harus dibedakan antara beragama dan berbangsa. Makanya tatkala ada dialog yang memberi pilihan Alquraan atau Pancasila, itulah pikiran menyesatkan. Sebab tidak mungkin Alquran disejajarkan dengan Pancasila.

"Alquran adalah wahyu Allah, sedangkan Pancasila adalah aset pemikiran kader-kader terbaik bangsa yang mengambil intisari kehidupan dari Sabang sampai Merauke," bebernya. Muktamar NU pada 1984 juga telah mendeklarasikan Pancasila sebagai dasar negara dengan empat poin. Di antaranya Pancasila sebagai falsafah negara, namun bukan agama dan tidak bisa menggantikan agama.

Karenanya ia menegaskan sepanjang NU masih ada di tanah air, maka sepanjang itu pula Pancasila akan terus dipertahankan sebagai ideologi negara. Rektor UIN Makassar, Prof Hamdan Juhannis yang tampil secara daring menegaskan peran semua pihak mesti mengawal Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Begitu juga disampaika Wakil Ketua Bidang Ideologi PDIP Sulsel, Iqbal Arifin. Tantangan ke depan adalah proses globalisasi yang bisa mempengaruhi berbangsa dan bernegara. Ia berharap, semua elemen dapat mensosialisasikan Pancasila.

"Bukan hanya PDIP. Setiap waktu dan dalam kesempatan harus didiskusikan tentang Pancasila melibatkan anak muda sebagai penerus bangsa," ujarnya.

Sebelumnya Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri menyampaikan apresiasi atas keterlibatan semua pihak termasuk ormas keagamaan dalam mengawal Pancasila sebagai falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Diakusi yang dipandu Raisuljaiz ini menghadirkan Ketua DPC se Sulsel secara daring alias online. (nsrn)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan