FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kematian Rian terbilang sangat sadis. Diduga ia dianiaya hingga tewas, lalu mayatnya dibakar di Bukit Tinggi, Kabupaten Maros.
Kini pemuda berusia 21 tahun itu telah tenang di alam barunya. Namun, sanak keluarganya tak menerima peristiwa sadis tersebut.
Salah satunya sepupu korban, Icha. Dia mengaku selama ini korban tidak pernah bercerita bahwa ia memiliki masalah dengan orang lain.
"Tidak ada, karena tertutup kalau masalah pribadi. Tapi kalau ada masalah tidak pernah saya dengar. Karena dia orangnya seperti kayak perempuan Lah, iya feminim begitu," kata Icha, Selasa (15/6/2021).
Beberapa hari sebelum meninggal, lanjut Icha, almarhum Rian sempat meminta izin ke keluarganya saat dijemput untuk bepergian bersama dengan temannya.
"Kalau teman cewek tidak pernah saya lihat. Baru kali ini minta izin keluar (dari rumah). Terakhir Selasa lalu di rumah, karena besoknya itu sudah pergi. Malam dia pergi dijemput temannya laki-laki dua orang naik motor. Jadi bonceng tiga," tambahnya di RS Bhayangkara.
Lama tak bersua, sanak keluarga mulai khawatir dengan kondisi Rian yang tak kunjung ada kabar. Nahas, hingga pada Jumat subuh (11/6/2021), Rian ditemukan dalam kondisi hangus 100 persen di sekujur tubuh.
Diduga, Rian jadi korban pembunuhan. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Zulpan mengatakan, pihaknya masih mengamankan dua terduga pelaku.
"Dua orang kita amankan dan masih kita dalami keterkaitannya," jelasnya. (ishak/fajar)