FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Profesor Musni Umar setuju dengan pendapat Rizal Ramli soal keberadaan pendengung atau buzzer yang jadi sampah demokrasi.
"Saya sependapat Dr Rizal Ramli buzzeRp adalah sampah demokrasi. Merusak dan menghancurkan demokrasi," kata Musni Umar dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Rabu (16/6/2021).
Dirinya mengaku prihatin dengan adanya buzzer terutama mereka yang jadi pembela rezim atau buzzerRp.
"Saya prihatin ada anak bangsa mencari nafkah dari menfitnah, menjelekkan dan membully," ungkapnya.
Tak hanya itu, Musni bahkan mengungkapkan sosok Gubernur DKI Jakarta menjadi orang yang paling sering jadi sasaran para buzzerRp tersebut.
"Sekarang yang paling banyak difitnah, Anies Baswedan. Pada hal Anies tidak pernah ganggu mereka," ungkapnya.
Sebelumnya, Tokoh nasional, Rizal Ramli kembali membeberkan keberadaan para pendengung atau buzzer di jagat maya.
Bahkan mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu menyebut jumlah buzzer yang membela kepentingan rezim mencapai 100.000 orang atau akun.
“Dengan 100.000 buzzeRP, digerakkan oleh Pembina & InfluenceRP, 1 juta tweets, IG, FB per hari,” kata Rizal Ramli dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Selasa (15/6/2021).
Keberadaan buzzer tersebut, kata Rizal Ramli akan menyerang setiap orang yang memberikan kritik ke pemerintah atau memuji para donaturnya.
“Kesannya super kuat. Puji selangit yang bayar, hancurkan oposisi dengan bullying dan serangan pribadi,” sebutnya.
Kondisi seperti ini, kata Rizal Ramli merupakan demokrasi sampah. Seolah-olah pejabat yang dibela punya prestasi, nyatanya minim bahkan terlibat kasus korupsi.