Pulau Seram Sudah 13 Kali Gempa Susulan, BMKG Minta Warga Menjauh dari Pantai

  • Bagikan

Dwikorita mengungkapkan BMKG dan negara maju, seperti Jepang, hanya memiliki peringatan dini tsunami yang terjadi akibat gempat tektonik. Sementara itu, belum ada alat peringatan dini tsunami yang terjadi akibat longsor di bawah laut.

Dia menjelaskan bahwa tsunami akibat longsor di bawah laut bisa terjadi dalam hitungan menit, seperti yang terjadi di Kota Palu pada 2018.

“Tsunami akibat longsor tebing, yaitu tebing yang berada di pantai, dan apabila longsor bebatuan itu masuk ke laut itu bisa menimbulkan tsunami dan tsunami-nya sangat cepat yaitu datangnya bisa hanya 2 menit, seperti yang terjadi di Palu,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, di Desa Tehoru, air laut sempat surut sejauh 50 meter dari bibir pantai kemudian naik ke hingga nyaris menyentuh perumahan warga. Warga yang melihat pergerakan air yang tak biasanya pascagempa, mulai panik dan memilih mengungsi ke dataran tinggi.

Sementara di Dusun Mahu, terjadi patahan di bibir pantai pascagempa. Patahan itu hingga terbentuk sebuah kolam raksasa dan menelan sejumlah pepohonan di sekitarnya.

Hingga malam ini, warga masih bertahan di pegunungan dengan tenda-tenda darurat seadanya. (fin)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan