Koordinat Aplikasi Zonasi Tidak Akurat, PPDB SMKN 1 Malili Rugikan Pendaftar

  • Bagikan
PPDB

Kepala SMKN 1 Malili, Ishar SE mengakui memang saat ini SMK sudah menarapkan sistem zonasi. "Sistem zonasi hanya berlaku di SMA. Tapi, kita sudah terapkan di SMK, "kata Ishar. Menurutnya, sistem zonasi ini telah membatasi jarak tempat tinggal pendaftar dengan sekolah. Sekolah hanya menerima pendaftar masuk sekolah dengan jarak maksimal 5 kilometer. Lewat lima kilometer tentu ditolak.

"Di sinilah masalahnya, banyak anak yang jarak rumahnya dengan sekolah hanya 200 meter, tetapi ketika nomor induk kependudukannya (NIK) diinput. Muncul titik koordinat rumahnya 2,7 kilometer. Ini membuat masalah," kata Ishar.

Parahnya, ada pendaftar dari Desa Lakawali, Kecamatan Malili, yang jaraknya dengan sskolah mencapai 22 kilometer. Ternyata, dalam titik koordinat tempat tingganya hanya 400 meter. Untuk itu, kebijakan diambil, pendaftar zonasi dari Desa Lakawali dibatalkan dengan memberitahukan kepada calon siswa yanh mendaftar. Kemudian, calon siswa dari tetangga sekolah yang mendaftar ini dilaporkan ke Cabang Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke Dinas Pendidikan Sulsel untuk diakomodasi. Pihak sekolah menyurat resmi dengan memberikan penjelasan tertulis.

"Jalur zonasi yang diterima hanya 5 persen dari 108 oramg dari jurusan teknik komputer dan jaringan. Artinya ada 5 oranh diterima. Kemudian jalur afirmasi ada 15 orang. Kemudian, jalur pretasi yang paling banyak. Jadi ada solusi yang diberikan. Tinggal bagaimana sikap Cabang Dinas dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel. Ini untuk menghindari keributan warga dekat sekolah," paparnya. (shd)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan