Salah satu yang menjadi fokus pada pemberdayaan Kopi Pattongko adalah proses pemetikan.
Ketika musim panen, pemetikan kopi tidak dilakukan secara serentak namun dilakukan secara selektif. Pemetikan dilakukan hanya pada buah yang telah berwarna merah penuh atau telah matang sempurna. Sisanya dibiarkan untuk pemetikan selanjutnya.
Selain itu dilakukan pemanenan dengan cara memungut buah kopi yang gugur berjatuhan di tanah karena sudah kelewat matang. Hal ini untuk menjaga kualitas pohon kopi dan biji kopi untuk panen selanjutnya.
Di perkebunan Kopi Pattongko, Ramly dan Mail tidak hanya memberdayakan pemilik kebun kopi namun juga juru petik.
"Juru petik ini dipekerjakan untuk memetik buah pilihan tersebut selama masa panen. Program pemberdayaan ini selain menyentuh petani pemilik kebun kopi juga membuka lapangan pekerjaan kepada masyarakat sebagai juru petik," bebernya.
Ramly dan Mail ingin membuat petani lebih sejahtera terutama petani pelosok di perkebunan Pattongko melalui pemberdayaan kopi yang mereka kerjakan.
Sejauh ini ada 10 kebun kopi yang tengah dirawat oleh Kopi Pattongko dan sekitar 10 penerima manfaat sebagai juru petik. Selanjutnya mereka ingin menjangkau lebih banyak lagi petani kopi baik itu pemilik kebun maupun mempekerjakan lebih banyak masyarakat.
Di samping itu, Ramly dan Mail juga mengajak para petani menjaga lingkungan dengan penggunaan pupuk organik.
Penggunaan pupuk organik dinilai lebih ramah lingkungan juga sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.