FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tiga orang preman yang memungut sumbangan dengan cara mengatasnamakan seorang anggota Polwan di Makassar, berhasil dibekuk oleh Tim Thunder dan Tim Patmor Polda Sulsel.
Preman itu bernama Rijal (28), Yuda (24), dan Dedi (28) ditangkap di tiga lokasi berbeda di Makassar, pada Sabtu (19/6/2021) sekitar pukul 13.30 WITA tadi.
Aksi mereka telah dilakukan sejak setahun lalu, namun untuk modus memasang foto polwan di proposalnya itu baru dilakukan sejak beberapa pekan yang lalu.
Kendati demikian, aksinya itu membuat mereka meraup untung. Tiga preman mampu menghasilkan uang hingga ratusan ribu rupiah dan hasilnya ternyata dipakai membeli narkoba.
"Hasil memungut sumbangannya itu dipakai untuk membeli narkoba. Hal itu diketahui karena salah satu pelaku berinisial D (Dedi) diduga kerap mengkonsumsi obat terlarang," kata Danru 2 Tim Thunder Polda Sulsel, Aipda Asrin Aziz.
"Saat ditangkap juga, pelaku berinisial Y (Yuda) didapati mengantongi sebuah obat terlarang di saku celananya," sambung Aziz, usai melakukan penangkapan terhadap para pelaku.
Kasus pungutan sumbangan palsu oleh tiga preman ini berawal dari informasi para pedagang kaki lima, yang kerap memungut sumbangan menggunakan proposal yang ia cantumkan foto Polwan tersebut.
Informasi tersebut pun beredar hingga sampai ke laporan polisi. Si pemilik foto pun keberatan karena fotonya dicatut untuk meminta sumbangan oleh tiga preman itu.
pelaku Rijal ditangkap di sebuah rumah rumah makan di Jalan Sungai Saddang, Kota Makassar. Di sana, ditemukan proposal yang kerap gunakan minta sumbangan.
Tanpa menunggu waktu lama, dua temannya yang lain ikut tertangkap. Pelaku Dedi ditangkap di rumahnya di Jalan Kelapa 3, Lorong 3, Makassar.
Menyusul pelaku lainnya bernama Yuda yang tertangkap di rumahnya di Jalan Pelita 3, saat sedang terlelap. Polisi pun membangunkan pemuda itu dan langsung diamankan oleh petugas.
"Foto Polwan dan proposal yang ia gunakan ditemukan terpisah. Foto itu ditemukan di bagasi motor milik R. Lalu saat kami tangkap dua pelaku lainnya, proposal itu ditemukan di sebuah tumpukan besi di Jalan Pelita," terang Aziz.
Proses penangkapan pun tak berlangsung lama, karena para pelaku kooperatif saat dilakukan pencarian barang bukti. Setelah itu, preman itu dibawa ke posko untuk interogasi awal.
Para pelaku pun mengaku kerap memungut sumbangan dengan cara memasang foto dan mengatasnamakan Polwan itu, di sekitaran wilayah Kecamatan Panakkukang, Makassar. (ishak/fajar)