Inspiratif… Isi Masa Pandemi dengan Pelihara Burung, Mahasiswa UNM Borong Segudang Prestasi

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Namanya Muh Asrul. Pemuda yang masih berusia 22 tahun ini tidak tinggal diam di rumah. Apalagi berpangku tangan berharap uluran tangan orang lain.

Mahasiswa di Universitas Negeri Makassar (UNM) ini justru tetap produktif di tengah himpitan ekonomi, pada masa pandemi yang sudah berjalan dua tahun lamanya di Indonesia ini.

Sembari menunggu waktu kuliah yang dilakukan secara online, Asrul memilih menjadi pencinta burung merpati yang membuatnya bisa mendulang banyak prestasi. Selama setahun terakhir, dia menjadi pecinta satwa.

"Saya sudah setahun jadi pecinta burung ini. Awalnya juga karena hobi sejak kecil. Makanya saya beranikan diri merawat burung ini ini, dan saya bisa masuk ke sebuah komunitas seperti ini," kata Asrul, Selasa (22/6/2021).

Segala kebutuhan makanan, vitamin, dan obat-obatan burung peliharaannya itu ia mampu penuhi. Kebanyakan berasal dari uang hasil ikut lomba balap burung merpati.

Alu', sapaan akrab Asrul, bilang, proses perawatan hewan peliharaannya itu terbilang cukup mudah. Dia hanya perlu menyiapkan biji jagung dan air untuk makanan burung-burungnya itu setiap hari.

"Sehari saya kasih makan dua kali sehari. Termasuk juga untuk diberi obat atau vitamin jika diperlukan," tambah Asrul, saat ditemui di rumahnya di Jalan Abdullah Daeng Sirua 1, Kota Makassar.

Kandang yang ia siapkan pun ia bangun tanpa harus membongkar sebagian kamar di rumahnya. Melainkan ia membangun kandang merpati itu di atap rumahnya, dan telah didesain sedemikian rupa agar burungnya itu tidak kepanasan dan pastinya aman.

Semua itu ia rela lakukan agar tidak depresi di dalam rumah. Apalagi sistem perkuliahan yang saat ini dilakukan online, dan tanpa penghasilan apapun di masa pandemi yang tak tahu kapan akan berakhir.

"Saya juga sebenarnya sambil kuliah. Jadi sembari tunggu waktu kuliah online, saya rawat burung ini. Nantinya burung ini akan saya ikutkan lomba. Biasanya lomba balap merpati. Saat ini ada sekitar 15 pasang merpati," terang Alu, kepada jurnalis Fajar.co.id.

Saat ini, Asrul berhasil meraih belasan juara dan tropi hasil lomba balap merpati yang ia ikuti selama ini. Dan dari situlah, Asrul bisa menambah penghasilannya sebagai pecinta merpati bersama puluhan teman dalam satu komunitasnya itu.

Sudah ada belasan piagam, sertifikat, dan tropi yang ia miliki saat ini. Tentunya semua itu membuat kedua ayahnya bernama Syamsuddin dan ibunya, Rosmala.

Dengan hasil keringatnya sebagai pecinta merpati atas lomba itu, kebutuhan ekonomi keluarga dan kuliahnya sedikit terpenuhi.

"Hasil lomba (uang) ini biasanya dibagi ke sesama tim, beli pakan burung, dan biasa juga diberikan orang tua dan digelar acara kecil-kecilan di rumah," tandas Asrul.

Anak keempat dari lima bersaudara ini juga berharap agar pemuda lain bisa tetap produktif meski di tengah pandemi COVID-19, dan tentunya tanpa harus bergantung pada orang tua. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan