Petani Merintih, Belum Ada Kepastian Gabah Terbayar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, PINRANG --  Para petani makin resah di Bumi Lasinrang. Sebab, belum ada tanda-tanda kapan hasil panen mereka bisa dibayarkan.

Salah satunya, diakui oleh Ahmad Nasruddin. Petani asal Kecamatan Cempa. Sudah terhitung dua bulan, sejak gabahnya diambil oleh para pedagang dan entah kapan bisa dilakukan pembayaran.

"Kalau diuangkan itu gabah yang diambil, nilainya sampai Rp30 jutaan," aku pria paruh baya itu, Selasa 22 Juni.

Ahmad pun kian resah. Tak pastinya kapan gabah itu terbayarkan, membuatnya kesulitan saat ini. Masih banyak hal yang mesti tutupi, seperti biaya pupuk, pestisida dan juga biaya lain yang terkait.

"Nah ini juga paling meresahkan, karena sekarang sudah turun sawah lagi, tetapo panen sebelumnya saja belum diterima uangnya," kesalnya.

Sama halnya dengan pengaku Dessy. Ia menceritakan dari bulan Ramadan kemarin, hasil panen milik ibunya telah diambil. Totalnya ada 80-an karung. Dan sampai saat ini pun, belum pasti kapan itu terbayarkan.

"Kalau saya di Marawi (Kecamatan Tiroang) sawahnya ibu," terangnya.

Dessy pun kesal sekaligus gundah. Sebab tak pastinya kapan pembayaran gabah itu, membuatnya kesulitan. Belum lagi, ayahnya kini sedang sakit. Ia berharap ada solusi dan jadwal pasti kapan gabahnya itu bisa dibayarkan.

Sementara itu Kepala Unit PT Pertani Cabang Pinrang, Muharis, mengaku, segera mencari solusi terkait menunggaknya pembayaran gabah yang diserap oleh pihaknya.

"Bulan ini, kami upayakan bisa diseleseikan semua keluhan," katanya singkat mengakhiri pembicaraan. (gsa)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan