Minat Investasi Properti di Tengah Pandemi Masih Tinggi

  • Bagikan
ILUSTRASI

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Belum lama ini, Bank Indonesia merilis survei harga properti residensial. Dimana terjadi peningkatan terhadap penjualan properti di Indonesia pada triwulan I tahun 2021.

Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh 13,9596 (yoy), meningkat dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 20,5996 (yoy).

Peningkatan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah. Dari sisi harga, hasil survei mengindikasikan harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan I 2021.

Perkembangan ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2021 yang tercatat sebesar 1,3596 (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,4396 (yoy).

Harga properti residensial primer diperkirakan masih tumbuh terbatas pada triwulan II 2021 sebesar 11046 yoy).

Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan pengembang masih mengandalkan sumber dari nonperbankan untuk pembiayaan pembangunan properti residensial.

Pada triwulan I 2021, pembiayaan pembangunan properti yang bersumber dari dana internal pengembang mencapai 65,45% dari total kebutuhan modal.

Dari sisi konsumen, fasiltas KPR menjadi preferensi utama sumber pembiayaan dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 73,67% dari total pembiayaan.

Meski ekonomi diterpa pandemi, properti tetap menjadi instrumen investasi yang menjanjikan. Lokasinya yang berada di kawasan berkembang menjadi faktor penunjang yang sangat penting.

Investasi properti dapat memberikan keuntungan lebih, yaitu peningkatan nilai produk (gain) dan bisa disewakan (yield). Dimana sebelum diputuskan untuk dijual, tentunya dapat terlebih dahulu menjadi hunian jangka panjang.

Associate Director PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) Tbk, A. Eka Firman Ermawan meyakini bahwa properti memang punya nilai investasi yang tinggi dan menjanjikan.

Karena itu, pertimbangan infrastruktur seperti lokasi hingga kualitas bangunan menjadi perhatian utama develover sebelum mulai membangunan.

"Seperti yang kami tawarkan di kawasan Metro Tanjung Bunga Makassar, sudah jelas sekali fasilitas sangat lengkap. Ada mal, sekolah, rumah sakit, dan hotel, pariwisata. Tidak ada satupun properti selengkap kita di Sulawesi Selatan," katanya di Makassar, Selasa (22/6/2021).

Saking menariknya lokasi yang ditawarkan GMTD dalam setiap produk propertinya, banyak perusahaan lain yang ikut serta mengembangkan kawasan tersebut.

"Sebagai perusahaan properti. Tentu kami wajib diperhitungkan. Nilai investasi pasti akan naik terus, mengingat pembangunan hampir bepusat di tempat kami. Kami punya komitmen dengan nama besar kami," jelasnya.

Adapun properti yang ditawarkan GMTD sejauh ini meliputi dua segmentasi, yakni kelas menengah dan atas.

"Saat ini menengah itu banyak diminati, karena itu kita launching Bovardia. Kemudian menengah atas juga demikian, dan kita hadirkan Rolling Hills. Semuanya lengkap," katanya.

Kemudian ada juga Green River View (GRV) yang merupakan kawasan pengembangam di Selatan Tanjung Bunga dengan luas 84 ha. Saat ini telah terbangun 9 cluster.

“Saat ini merupakan momentum yang tepat GMTD meluncurkan produk baru. Walaupun pandemi Covid-19, geliat properti menunjukkan trend yang positif dan GMTD terus berupaya menangkap pasar," tukasnya. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan