Makin Canggih, Nelayan pun Impor Bom

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR --Kelestarian terumbu karang di Spermonde memang mengkhawatirkan. Banyak nelayan menangkap ikan menggunakan bom.

Dir Polairud Sulsel bahkan telah menangkap delapan pelaku illegal fishing menggunakan bom ikan. Bahan peledak yang mereka pakai berasal dari luar negeri alias impor.

Mereka ditangkap dalam waktu berbeda. Lokasinya mulai dari Pulau Kodingareng (Makassar), Karang Matelak (Teluk Bone), Kepulauan Sembilan (Teluk Bone), Pulau Lambego (Selayar), hingga perairan Pangkep.

"Ditangkap sejak Maret sampai Juni," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam di Kantor Dit Polair Polda Sulsel, Jl Ujungpandang, Makassar, Rabu, 23 Juni.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel diketahui ada empat komponen yan digunakan sebagai bahan campuran peledak. Di antaranya, bahan jenis high explosive menggunakan senyawa amonium nitrate atau sejenis pupuk yang dicampur bensin atau minyak tanah.

Jenis high explosive ini disebut memiliki kecepatan ledak sekira 470 meter per detik. Kemudian
detonator dengan 4 campuran bahan peledak dengan kecepatan ledak sekira 6.800 meter per detik.

"Bisa dibayangkan bagaimana bom ini merusak ekosistem laut. Terumbu karang dan biota laut lainnya," kata Merdisyam.

Pupuk amonium nitrate sebagian besar berasal dari Malaysia yang diselundupkan melalui jalur laut ke Kalimantan, lalu masuk ke Sulsel. Kemudian diedarkan di pulau-pulau milik Sulsel.

Detonator sebagai pemicu ledakan juga berasal dari luar negeri yang diselundupkan masuk ke Indonesia melalui jalar laut ke perairan Sulsel, kemudian diedarkan di pulau-pulau.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan