FAJAR.CO.ID, BUCHAREST—Pelatih Portugal, Fernando Santos dalam konferensi pers mengaku puas bisa mengantar Portugal lolos ke babak 16 besar. Ia juga memuji performa anak asuhnya yang menurutnya luar biasa.
"Yang sangat saya sukai adalah perilaku kolektif tim. Ketika saya ditanya apa yang harus kami lakukan, itu berbeda dari pertandingan melawan Jerman dan saya mengatakan itu seperti diri kami sendiri. Kami kuat, konsisten, dengan semangat yang luar biasa. Kami dapat terus berkembang. Di babak kedua kami tidak memulai dengan baik tetapi kami bersatu kembali," jelas Santos di UEFA.
Pada laga ketiga Grup F hari ini, Cristiano Ronaldo sempat membuat Portugal memimpin melalui titik penalti di menit ke-31. Prancis kemudian menyamakan kedudukan juga melalui penalti Karim Benzema di injury time babak pertama.
Di paruh kedua, Benzema sempat membuat Prancis membalikkan keadaan. Namun, penalti Ronaldo lagi-lagi bisa menyamakan skor dan akhirnya memastikan laga ini berakhir dengan skor imbang 2-2.
"Kami tahu itu adalah pertandingan yang sangat sulit melawan lawan yang sangat kuat. Kami berhasil bereaksi terhadap kebobolan gol, saya melakukan debut saya, dan untuk melengkapinya dengan kualifikasi sangat bagus – malam yang sempurna,” kata Diogo Dalot.
“Kami akan punya waktu untuk menganalisis Belgia tetapi yang paling penting sekarang adalah mengisi ulang baterai kami. Kami memiliki sedikit waktu istirahat tetapi kami harus pulih agar tim siap untuk pertandingan hari Minggu dan kami pasti akan melakukannya," lanjutnya.
Rúben Neves, gelandang Portugal menambahkan, "Kami adalah juara Eropa. Kami tahu kami bisa melakukan yang lebih baik. Sekali lagi terima kasih kepada para penggemar, itu adalah suasana yang luar biasa di sini di Hongaria.”
“Yang paling penting adalah kami berada di tahap berikutnya. Kami pergi melalui periode yang sulit, kami bereaksi dengan baik. Prancis tidak pernah berada di puncak, kami mengendalikan pertandingan dengan baik. Tidak ada momen bahaya yang hebat," tandasnya.
Joao Palhinha, gelandang Portugal menjelaskan, "Pertandingan Jerman menjadi pelajaran. Tim meningkat pesat, bertahan lebih kompak, mengelola bola dengan lebih baik, dan itu tercermin hari ini. Pelatih meminta saya untuk lebih mengatur posisi, lebih kompak di tengah, dan tidak memberi ruang kepada gelandang dan Griezmann." (amr)