Protokol Kesehatan Tidak Bisa Ditawar, Bila Pandemi Ingin Terkendali

  • Bagikan

Di sisi lain, antisipasi lonjakan kasus juga dilakukan di sisi hilir, yaitu terhadap mereka yang telah positif tertular COVID-19. Salah satu yang sangat mendesak adalah peningkatan kapasitas rumah sakit. Letkol. M. Arifin, Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet dalam kesempatan yang sama melaporkan bahwa saat ini timnya sudah membuka rumah susun (rusun) Nagrak di Cilincing, Marunda, Jakarta Utara, sebagai pusat isolasi baru guna mengurangi beban Wisma Atlet yang sudah 90% terisi pasien.

“Mudah-mudahan semakin banyak pasien Wisma Atlet yang sembuh dan pulang sehingga Wisma Atlet bisa menampung kembali pasien COVID-19 yang belum terlayani. Tower di Nagrak juga perlu segera diaktifkan semua untuk menampung pasien gejala ringan dan tanpa gejala demi mengurangi beban Wisma Atlet,” terang Letkol. Arifin.

Satu tower di Rusun Nagrak menurut keterangan Letkol. Arifin memiliki 16 lantai, yang tiap lantainya memiliki 17unit ruangan ukuran 36 meter persegi. Sejak Selasa (23/6), Rusun Nagrak sudah diaktifkan dan sudah terisi 121 pasien COVID-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan