FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan beberapa hari terakhir ini mengalami peningkatan, yakni mulai naik kisaran ratusan tiap harinya.
Ketua Tim Ahli Pengendalian Covid-19 Sulawesi Selatan (Sulsel) Ridwan Amiruddin, mengatakan, kondisi saat ini menjadi catastrophic Covid-19 yang memerlukan ekstra ordinary actian dari sektor hilir ke hulu.
Menurutnya, untuk sektor hilir, pasien gejala ringan dan sedang mestinya melaksanakan isolasi terkontrol di wilayahnya, tidak perlu ke rumah sakit. Sehingga, hanya pasien berat dan kritis yang ke RS.
Lebih lanjut kata dia, perlu adanya refresh dan rolling tenaga kesehatan. Kemudian juga wilayah epicentrum harus segera diisolasi.
Adapun sektor hulu, ia menjelaskan, untuk menghindari penambahan kasus baru dapat dilakukan dengan mencegah penularan melalui langkah taktis disiplin protokol kesehatan.
"Berikan sanksi bagi pelanggarnya dan tegakkan regulasinya. Untuk sementara menghindari makan bersama di restoran, penerbangan, ruang tertutup dan mall," katanya, Minggu, (27/6/2021)
Selain itu, perlu meningkatkan cakupan vaksinasi dengan mengikuti arahan pemerintah. Untuk pemerintah kata Ridwan, perlu meningkatkan kemampuan surveilansnya: tracing ke ratio 1:30 dan kapasitas testingnya.
"Apapun nama programnya baik lockdown; PSBB ataupun PPKM mikro, hentikan sementara pergerakan penduduknya. Karantina wilayah untuk wilayah zona hijau," sambungnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengakui peningkatan kasus Covid-19 di Sulsel. Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengingatkan untuk terus menjaga kondisi tubuh di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.
"Terjadi gelombang lonjakan kasus Covid-19 di beberapa wilayah di Indonesia. Angka positif yang mengalami tambahan yang terjadi di Sulsel dari imported case atau kasus yang dari luar (Sulsel) masuk ke wilayah kita," jelasnya
"Masyarakat perlu menjaga imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, vitamin serta minuman herbal lainnya," lanjut pria kelahiran Bone itu.
Sudirman menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi dengan melakukan pengetatan penjagaan di perbatasan, misalnya Bandara dan Pelabuhan.
Sekadar diketahui, berdasarkan data harian kasus Covid-19 di Sulsel, kasus terkonfirmasi per 21 Juni terdapat 35 kasus, 22 - 23 Juni ada 130 kasus, 24 Juni ada 100 kasus, 25 Juni 151 kasus dan per 26 Juni terdapat 126 kasus. (selfi/fajar)