FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Berakhir sudah pelarian Imam Subakti yang sempat kabur, setelah menipu puluhan pencari kerja di Makassar.
Lelaki berusia 27 tahun itu mengaku sebagai tenaga penyalur yang berjanji akan memberikan pekerjaan layak, kepada 55 pencari kerja yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rakhman, mengatakan, pelaku tersebut saat ini telah diamankan dan masih menjalani proses hukum.
"Benar sudah kami amankan kurang dari 24 jam (pasca korban melapor)," katanya, Senin (28/6/2021).
Puluhan salinan KTP dan lamaran kerja dari korban yang dikumpul pelaku, juga disita polisi sebagai barang bukti untuk menyelidiki kasus ini.
Sebelumnya, pata korban dijanjikan kerja di Kota Kendari oleh pelaku, yang ternyata itu ia anggap sebagai janji palsu belaka.
Mereka dijanjikan akan berangkat ke sana pada Sabtu (26/6/2021). Ragam perlengkapan telah ia siapkan. Namun mereka justru kena tipu.
Bahkan, 55 orang ini mengaku telah menyetor uang kepada IM untuk tarif transportasi dan pembayaran swab test, yang rata-rata sekitar Rp2,1 juta rupiah.
Namun IM yang ia percayakan mengurus segala sesuatu yang diperlukan, IM justru hilang kontak dan membuat 55 orang itu merasa kena tipu.
"Kami dijanjikan jadi karyawan operator di sana (Kendari). Ada sebanyak 55 orang di sini," kata seorang korban Yusran (35), saat ditemui di Jalan Letjend Hertasning, Makassar.
Awalnya, kata warga asal Kota Palopo, Sulsel ini, mendapat kabar dari salah satu rekannya bahwa IM bisa mengurus dan mencarikan 55 orang itu pekerjaan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pertemuan mereka dengan IM terjadi sekitar dua pekan yang lalu. Kemudian mereka mulai menyetor uang kepada IM, untuk mengurus uang transportasi dan swab test untuk sampai ke Kendari.
Tidak lama setelah itu, para pencari kerja yang berasal dari Sulsel, NTB, hingga Yogyakarta menginap sementara di sebuah rumah di Jalan Letjend Hertasning, Makassar.
Di rumah mewah bertingkat dua itu disewa oleh IM, sembari menunggu waktu keberangkatan 55 orang itu, yang sudah jatuh pada hari ini.
"Janjinya tadi malam pukul 22.45 WITA, kami minta tiket. Tapi tidak diperlihatkan. Di situ kami curiga. Dia (IM) sudah tidak ada dan kontaknya juga sudah tidak aktif," sesal Yusran.
Ragam cara telah dilakukan untuk bisa menghubungi IM. Baik dengan cara menghubungi nomor telepon dan mendatangi rumah orang tua IM di Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Namun semua itu percuma saja. IM justru menghilang tanpa kabar hingga membuat mereka merasa tertipu oleh pelaku. (Ishak/fajar)